Now playing :
Home - SeventeenHappy reading
"Dengan dilaksanakannya rapat ini saya laporkan bahwa, satu proyek sudah sampai pada tahap finishing, satu proyek sudah mencapai presentase 50%, satu proyek sudah mencapai presentase 10%, dan proyek terakhir sedang dalam tahap perencanaan. Dengan total biaya yang dikeluarkan sebanyak 20 Miliar."
"Berikut kami lampirkan beberapa rincian dan detail sebagai bentuk laporan"
Tak lama kemudian satu persatu gambar silih berganti bermunculan. Kebanyakan adalah Gambar ketika meninjau langsung proses pembangunan. Mereka juga melampirkan beberapa dokumen rincian biaya.
"Demikian rapat ini. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada para investor yang mempercayakan sejumlah dana pada perusahaan kami. Kami berjanji akan terus melakukan terbaik demi hasil yang memuaskan" Gara, Renia, Tala, Dino, Dan Niel berdiri kemudian menundukkan kepala sebagai rasa terimakasih. Mereka juga bertepuk tangan setelahnya.
"memang tidak pernah salah berinvestasi disini. Berapapun dana yang dikeluarkan pasti akan kembali dengan jumlah yang berkali-kali lipat" Dante yang memang sudah bertahun-tahun berinvestasi pada Calliope company berkomentar.
"Saya setuju pak Dante, kemungkinan gagal berinvestasi pada Calliope company sangat kecil" laki-laki lain menyetujui ucapan Dante sembari menyalami Gara dan kawan-kawan.
"Saya baru sekali berinvestasi disini, namun hasilnya benar-benar memuaskan. Tidak salah Calliope company menjadi perusahaan dengan nilai tinggi"
"Apapun itu kami percayai pada Pak Gara" mereka dengan kompak menyetujui ucapan tersebut. rapat hari ini berakhir dengan hasil yang sangat memuaskan. Sebelum keluar mereka terlebih dahulu berfoto sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan tersebut.
"Akhirnya bisa ketemu ayang mbeb" Gila menghela nafas panjang. Rapat berjalan dengan lancar sebetulnya hanya saja ia yang sudah tidak tahan ingin bertemu Headly.
"Eitssss, jangan seneng dulu" Dino mencegah Niel keluar ruangan
"Apa lagi sih? Gue udah sabar banget nunggu ini"
"Kerjain ini dulu" Dino melempar map kearah Niel
"Dih?! Ga mau!" sahut Niel sembari melempar kembali map tersebut.
"Ini kerjaan divisi lu ya El, jadi otomatis ini kerjaan lu" Dino kembali melempar map tersebut kearah Niel.
"Suruh aja sekertaris gue. Gue sibuk"
"Eh, sibuk ngapain lu? Tiap hari kerjaannya bucin mulu. Gada kerjaan lain apa?" Gara menggelengkan kepalanya melihat tingkah Niel
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
Fanfictionbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...