Now playing :
Rock with you - SeventeenHappy reading
"Omongan yang keluar dari mulut lu kayaknya sampah semua" Delia menggebrak meja pelan takut kalau keras keras menimbulkan keramaian.
"Loh kenapa marah? Bisa aja kan? Ga nyangka yah diem diem ternyata kelakukannya gitu" Tala memang sepertinya ingin menyulut emosi Delia.
"Tau apa anda tentang Headly? Jika tidak tau lebih baik diam!" Renia masih menahan untuk tidak berbicara kasar mengigat didepannya sendiri adalah seniornya.
"Kalian aneh deh, saya ngasih tau berita yang emang udah tersebar kemana-mana malah marah"
"Sini lo sialan!" Delia mengambil ancang-ancang ingin berkelahi dengan Tala, namun dengan cepat Renia mencegah. Bisa kena masalah mereka hanya karna ini
"Aduh takut, kakaknya galak banget" Tala berujar ala orang yang sedang ketakutan.
"Mbak Tala mendingan pergi deh, sebelum saya aduin ke bagian personalia" Renia memandang sengit Tala
"Kalau saya ga mau?" tanyanya menantang
"Pergi lo bajingan!" Delia kembali meronta dalam pegangan Renia, Tala memang manusia ular!
"Kenapa sih?" tanya Headly yang entah datang dari mana, bahkan suara keributan tersebut cukup jelas terdengar dari jarak 30 meter kedepannya.
"Ga tau, tanya aja sama temen temen kamu yang bar-bar itu" Tala turun dari meja kemudian berbisik pada Headly kemudian beranjak pergi.
"Dasar manusia ular! Hidup lu bakal sial terus!" teriak Delia namun itu hanya membuat Tala menoleh sebentar kemudian tersenyum seolah-olah ucapan Delia adalah Doa yang baik untuknya.
"Kenapa sih?, Malu kalau ada yang denger." Headly memandang kedua temannya itu.
"Ada yang harus lu jelaskan ke kita" ujar Delia menatap Headly.
Headly yang mendengar kata 'lu-gue' pada ucapan Delia menyadari bahwa perempuan tersebut sedang marah.
Flashback on
"Pak tolong jangan ngebuat orang-orang sekitar berasumsi tentang kita yang tidak-tidak" Headly langsung mengatakan keinginannya. Ia hanya ingin bekerja dengan aman dan tentram disini tanpa adanya masalah.
"Berasumsi gimana. Gue ga ngelakuin hal yang enggak-enggak ke lu" tanya Niel tak paham
"Tadi, kelakukan bapak tadi cukup untuk ngebuat gosip diantara para karyawan" Headly membalas
"Oh yang itu, gue cuma minta lu di promosikan aja. Kinerja bagus tapi posisi nya itu-itu aja rugi" Niel menjelaskan. Sebenarnya ada maksud tertentu si namanya juga Niel
"Saya berterimakasih sama bapak untuk hal itu, namun menurut saya tidak usah. Saya belum di promosikan ke tingkat yang lebih tinggi mungkin memang masih ada kekurangan dalam kinerja saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
Fiksi Penggemarbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...