Now playing :
Play - Chung Ha (Feat. Changmo)Happy reading
"Eh! Gara Gara kedondong!" ucap Niel begitu masuk kedalam ruangan Gara.
"Hah?" Gara bertanya-tanya dengan panggilan Niel barusan.
"Hah hoh hah hoh"
"Lu harus bertanggung jawab!" Niel sedikit menggeprak meja kerja Gara.
"Kenapa? Stress lu?" tanya Gara heran.
"Karena lu ga masuk kemarin, kerjaan gue sama Dino jadi numpuk! Dan lu harus membayar waktu gue dan Dino yang terbuang demi mengerjakan tugas lu!"
"Apa? Lu mau duit? Berapa juta? Sebut aja sebut" Gara menanggapi santai
"Yeee, lu pikir gue miskin dan matre? Gue gak mau duit" Niel berujar. Nanti kalau dia tunjukkan harta bendanya pada Gara bisa-bisa lelaki itu sirik, iri, dan dengki.
"Terus?" Gara menatap Niel dengan tatapan heran
"Malam ini, kumpul bareng lah. Udah lama ga kumpul-kumpul" Niel menyampaikan maksud dan tujuan. Mentang-mentang banyak proyek mereka jadi melupakan persahabatan. Cih tidak akan Niel biarkan.
"Dino emang mau?" Gara menatap Niel sekilas.
"Mau, tar gue yang bujuk." Niel menyahut. Dino mah urusan belakangan yang terpenting jantung hati mereka si Gara bisa datang.
"Dimana?"
"Bar? Udah lama juga ga minum" jawab Niel. Mungkin terakhir kali ia minum sudah 6 atau 7 bulan yang lalu. Wah lama juga.
"Boleh aja, tapi nanti. Gue harus menyelesaikan ini semua dulu" Gara menunjuk tumpukan kertas di depannya
"Oke! Gue tunggu"
Tok tok tok
"Masuk" Gara berkata
"Misi pak, maaf menganggu waktunya." ucap Renia ketika memasuki ruangan.
"Gue pegang kata-kata lu Gar! Kalau bohong denda 100 juta + nurutin apa kemauan kita seminggu" Niel mengancam
"Iya, udah. Sana-sana keluar" Gara mengusir
"Renia, saya duluan yah" Niel tersenyum manis begitu berpamitan pada Renia.
"Ini beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani. Dan emm" Renia membuka agenda Gara yang sudah ia susun ulang. karena kemarin Gara tidak hadir ada beberapa jadwal yang harus di pindahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
Fanfictionbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...