Now playing :
Love Maze - BTSHappy reading
"Mama senang sekali bisa bertemu kamu" Thea melebarkan senyumannya.
'Mama' Renia membatin. Bagus, jadi sekarang dirinya harus memanggil Thea apa?
"Ah, baik Tante"
"Panggil Mama saja, seperti biasa" telinga merasa asing dengan panggilan 'tante' yang di lontarkan Renia. Spontan Renia mengangguki ucapan Thea
"Gara masih ada dia-"
"Mama mau bertemu kamu, bukan Gara. Renia" Thea memotong ucapannya.
"Bertemu aku?" Renia pikir Thea tidak akan mau bertemu dengannya lagi setelah kejadian kemarin.
"Iya, jadi kamu ada waktu kan? Kita ngobrol-ngobrol yuk sebentar. Mama kangen kamu" Thea lantas menggandeng tangan Renia.
Oh kebetulan sekali, haruskah ia bercerita tentang Gara dan Tala yang sedang bertengkar diatas sana?
"Mama sama sekali ga marah sama Renia. Kalau itu yang Renia takutin" ungkap Thea ketika melihat keterdiaman Renia
"Udah ayok, Mama yang traktir deh" Thea mulai menggandeng tangan Renia.
"Kamu beneran gak ada kerjaan kan Ren?" Thea memastikan lagi. Sebab jika Renia punya pekerjaan Thea akan mengajak Renia mengobrol di kantin kantor saja
"Gak ada Ma, aku baru selesai meeting tadi" kata Renia mencoba sesantai mungkin meskipun rasanya aneh.
"Jangan terlalu Sungkan Renia, Anggap saja masalah yang kemarin tidak pernah terjadi." ucap Thea setelah merasakan ketidaknyamanan Renia
Perlahan Renia mengambil dan membuang nafas secara perlahan, Mencoba untuk rileks. Tak lupa ia menyemangati dirinya dalam hati. Ayok Renia kamu pasti bisa!
"Mama kesini sendirian?" tanya Renia sembari melihat kearah Thea, mereka sedang berjalan bersama yang entah akan kemana.
"Papa Zale kebetulan ada pekerjaan disekitar sini, karena Mama juga kangen kamu jadi Mama mampir deh kesini" Thea menjawab sembari menoel dagu Renia.
"Aku pikir Mama udah gak mau ketemu aku lagi, makanya aku kaget pas tadi Mama bilang mau ketemu aku" Renia mulai membuka topik.
"Kalau Mama mau ketemu Gara Mama bisa suruh dia datang kerumah. Tapi kamu, kamu belum tentu mau datang kan? Entah kamu merasa tidak enak atau bersalah" Thea membelokan arah jalan mereka kesebuah restoran
"Aku masih ngerasa ga enak Ma. Gimana pun aku menyalahgunakan kepercayaan Mama" Renia berkata sembari menatap sekitarnya. Ini adalah restoran yang baru pertama kali ia kunjungi padahal berjarak dekat dengan kantornya, dan pada akhirnya mereka duduk di meja yang bersampingan dengan jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
Fanfictionbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...