bekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shella melihat pantulan dirinya pada kaca besar di hadapannya, ia di bantu dua orang untuk merias wajahnya.
Tampak tangan-tangan lentik tersebut terlihat seperti sedang menari-nari di atas wajahnya. Sebenarnya ini suruhan Dino. Laki-laki itu sudah menyiapkan segala persiapan wisuda Rane hari ini.
Laki-laki yang sangat baik bukan?
"Anda ingin memakai lipstik berwarna apa nona?" tanya asisten perias sembari memperlihatkan berbagai warna lipstik yang tersusun rapi dalam beauty Case
"Um, aku tidak pandai dalam hal ini. Jadi aku percayakan pada kalian" Shella tersenyum menatap keduanya. Sungguh dia benar-benar tidak tau apapun tentang kecantikan.
Mereka berdua tampak mendekatkan beberapa warna lipstik di samping mulutnya seolah-olah sedang mencoba warna mana yang paling cocok dengan Shella.
Ketika dirasa sudah menemukan warna yang cocok mereka mulai mengoleskan lipstik tersebut pada bibir Shella dengan hati-hati dan pelan-pelan.
"Sudah selesai?" Sebuah suara menginterupsi diiringi dengan terbukanya pintu ruangan Shella
"Hampir selesai" sang asisten menjawab
Dino mengangguk, dia duduk di sofa yang terletak di belakang Shella, penampilannya terlihat Menawan dengan balutan jas berwarna hitam dengan sebuah kalung berwarna silver melekat di badannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dino tersenyum kecil tak kala melihat penampilan Shella dari pantulan cermin.
"Bagaimana tuan?" tanya sang perias kepada Dino
"Cantik, sangat cantik" ujar Dino sembari terus menerus melihat Shella, dia tampak puas dengan kerja sang perias.
"Bagus, kalian boleh pergi. Bayaran kalian sudah diurus orang suruhanku" Dino bermaksud agar keduanya segera keluar ruangan meninggalkan dia dan Shella. Sang penata rias beserta asisten nya mengangguk, dia lantas membereskan beberapa barangnya lalu pergi keluar.
