Now playing :
I do - Taeyeon of SNSDHappy reading
Sebenarnya mood Gara belum begitu membaik sejak kemarin, entah kenapa dia masih kesal dengan perkataan Renia yang menurut nya annoying. Dan itu menyakiti hatinya. Memangnya kenapa jika seseorang atasan dan bawahannya mempunyai rasa lebih dari teman kerja?
Biarpun begitu Gara tetap menjemput Renia untuk menghadiri pernikahan Dante, salah satu kolega bisnisnya dan juga teman semasa SMP nya dulu. Dulu.
Daripada menjemput Renia di atas Gara memilih untuk menunggu gadis itu di lobby apartemen. Walaupun tidak seburuk kemarin moodnya sedikit membaik dan lagi, mana bisa laki-laki itu marah terhadap Renia?
"Maaf lama pak, tadi saya sedikit kesulitan mencari warna lipstick yang cocok." Kalimat pertama yang Renia keluarkan begitu masuk mobil. Sebenarnya bukan hanya warna lipstik. Dia juga sedikit ribet karena Delia dan Headly yang heboh sendiri. Mungkin karena ini Gara sendiri yang ingin pergi bersama Renia. Biasanya dia hanya menyuruh Niel, Dino, atau yang lainnya
Selain itu Delia dan Headly tak henti-hentinya mengoceh bahwa Renia akan di ajak dinner romantis layaknya di film film romansa.
Gara melihat ke arah Renia sebentar, memperhatikan lipstick yang katanya membuat Renia 'kesulitan' menemukan warna yang pas. Warna yang pas menurut Gara, cocok dengan warna dress yang Renia kenakan.
"Kenapa? Ada yang salah dari wajah saya?" tanya Renia saat Gara menatap lama wajahnya.
"Tidak ada, kita jalan sekarang" balas Gara lalu tancap gas menuju lokasi pernikahan Dante.
Begitu memasuki area gedung hal pertama yang Renia lihat adalah keramaian, jika pernikahan biasanya sampai sore justru berbeda dengan Dante. Ia mengambil jangka waktu dari sore hingga malam.
"Jangan jauh-jauh dari saya, Renia." Gara memperingatkan sebelum mareka masuk kedalam gedung.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di dalam Renia dapat merasakan kesan klasik elegan, terlihat dari dekorasinya yang menunjukkan beberapa budaya Nusantara di padukan dengan corak modern masa kini.
Renia berjalan bersama Gara dengan tangganya bertengger manis pada Gara. Mereka sepakat untuk menjadi pasangan malam ini.
"Mr Brawijaya!" Sapa seorang lelaki begitu mereka masuk. Gara langsung memberi isyarat ingin menghampiri laki-laki tersebut.
"Aku pikir kau tidak datang" katanya lalu bersalaman dengan Gara.
"Sangat mengejutkan bukan? Melihat dia datang kemari" ujar pria lainnya seraya meminum wine yang ada di tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
أدب الهواةbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...