Now playing :
Whatta man (Good man) - I.O.IHappy reading
"Namun, dari divisi umum sendiri belum ada perwakilan sampai saat ini." Gara terlihat bingung dengan pertanyaan tadi
"Kita akan berantakan sebentar lagi dan masih kekurangan jumlah?" tanyanya menatap orang-orang disana. Suasana di ruang rapat tiba-tiba menjadi sedikit menegangkan
"Kita sedang berusaha mencari perwakilan untuk di berangkatkan bersama bapak, namun karena akhir-akhir ini kita sedang sibuk dengan next projek itu membuat kita sedikit kewalahan" ujar salah seorang yang menatap Gara takut-takut
"Alasan aja, bilang aja ga mau pergi kan?" Tala yang memang Ikut dalam rapat kali ini bersuara
"Siapa aja seharusnya bisa walaupun bukan yang jabatannya tinggi sekalipun, asal berkelakuan baik, dan mengarah ke hal yang positif untuk perusahaan" Dino berujar, dia sebenarnya sudah cukup lelah namun mau bagaimana lagi. Lagi juga ini impian dia sewaktu kuliah kan?
"Seharusnya kalau sudah rapat gini sudah siap semua kan? Kenapa masalah seperti itu saja belum teratasi?" Niel berkata, dirinya lelah berjam-jam duduk membahas bagaimana gambaran proyek tersebut jika mengambil salah satu tanah dan mau di bawa kemana kedepannya?
"Bisa beri kami waktu untuk berdiskusi sebentar pak? Saya pastikan ini akan selesai hari ini" wanita tersebut meminta persetujuan
"Ya iyalah harus selesai hari ini, capek banget kalau harus berhari-hari" Tala memandang kesal. Ia hanya ingin ini cepat selesai saja
Wanita tersebut mengangguk dan mulai berdiskusi dengan rekan sedivisinya
Sedangkan yang lain beristirahat sejenak setelah berjam-jam yang cukup melelahkan ini.
"Kami sudah menentukan siapa yang akan mewakilkan divisi kami nanti" hal tersebut membuat para peserta rapat duduk rapi. Sepertinya ini akan segera berakhir
"Kami memutuskan untuk mengirimkan Angelicia Headly Athaya sebagai perwakilan" ucapan tersebut sontak mendapat berbagai reaksi dari berbagai pihak
Niel tersenyum mendengarnya, semesta seolah-olah mendukungnya untuk mendekati gadis tersebut. Keberuntungan memang memihak padanya kali ini
"Dia cuma asisten keuangan yang bahkan jabatannya tidak tinggi. Pantaskah dia ikut dinas sepenting ini?" Tala bertanya, dirinya sudah malah karena Renia ikut di tambah Headly join. Kenapa tidak sekalian saja bertiga ikut?
"Bukankah pak Dino bilang tidak harus tinggi? Hanya dia satu-satunya yang bisa. Headly selama bekerja tidak pernah memiliki catatan hitam, kinerjanya bahkan terus meningkat dari waktu ke waktu" wanita tadi menjelaskan
Tala berbalik menatap Dino, ada tatapan ketidaksukaan disana
"Headly akan mendampingi Niel" Dino berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bos {New Version}
Fiksi Penggemarbekerja dengan Sanggara Putra Brawijaya itu membutuhkan tenaga, energi, dan waktu yang besar. Ada saja hal yang membuat Renia ingin memukul wajah tampannya itu. 4 tahun bekerja dengannya sudah cukup membuat Renia hafal dengan segala macam sifat boss...