[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ]
Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;)
Bagaimana rasanya mendengar kabar t...
Haloooo... Aku senang sekaliii bisa mengakses cerita di wattpadku setelah sempat 24 jam gabisa, gatau kenapa, huhu... Cerita ini tadinya aku tulis di msword, dan begitu ada kesempatan langsung aku pindahin dan publish di sini. Aku belum sempat cek2 apakah ada typo atau kesalahan teknis. Tapi kalaupun ada semoga ga terlalu mengganggu yaa.... Selamat membaca, jangan lupa vote kalau mampir ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau terlalu lama memperhatikan ponselmu."
Satu kalimat demikian, dan tangan Jungkook berhasil menyambar ponsel Hyunseo dari balik bahunya.
"Aku sedang membaca pesan!" protes Hyunseo, "Jungkook, kembalikan!"
Hyunseo lekas menyusul Jungkook yang membawa pergi ponselnya dan sudah duduk lagi di meja. Tidak ingin bersikap kurang sopan di hadapan Seokjin, Hyunseo memilih duduk dan pura-pura bersikap biasa.
"Taehyung mencariku ke apartemen Hoseok, dan dia mengirimiku pesan," bisik Hyunseo ketika menoleh dan mendekatkan bibirnya pada sisi wajah Jungkook.
"Bukan Taehyung, maksudku Hoseok. Hoseok mengirimiku pesan. Dia mungkin sedang memberitahuku hal penting lainnya mengenai kedatangan Taehyung. Karena itu kemarikan ponselku!"
"Tidak mau."
"Jeon Jungkook!"
Seokjin berdeham, seketika perang bisikan di antara Hyunseo dan Jungkook terhenti. "Apa ada masalah?" tanya pria berbahu lebar itu dari sisi seberang meja.
