Halo semuanyaaa.. Maaf updatenya lama. Kesehatanku agak2 terganggu lagi soalnya, jadi jadwalnya molor lagi, hiks. Btw, viewsnya naik terus ya. Aku minta 200 votes deh biar kita lanjut ke Epilog yaaa... ehehehehehe.
.
.
.
.
Imajinasi adalah sesuatu yang dapat tumbuh dengan liar.
Hyunseo memperbaiki lilitan syal pada lehernya. Di hadapannya, aliran sungai dari atraksi alam lokal masih begitu deras, belum ada lapisan beku yang terbentuk. Dia bertumpu pada pagar pembatas jembatan, lalu tatapannya terpaku pada satu benda yang mengapung di atas permukaannya; sebuah sepatu bertumit tinggi merah, meluncur mengikuti aliran sungai hingga jauh, lalu menghilang setelah jaraknya tak terjangkau lagi di dalam pandangan. Itu hal aneh pertama yang Hyunseo lihat hari ini, dan imajinasinya lekas meliar.
Dia punya 1001 gambaran mengenai mengapa benda itu bisa di sana. Mungkin seseorang membuangnya setelah kehilangan sebelah pasangannya? Mungkin juga benda itu tak sengaja terlontar dari kaki pemiliknya--apa pun alasannya? Atau di dalam versi yang mengerikan, bisa saja sepatu itu terlepas dari pemiliknya yang sedang berjuang agar nyawanya tak habis selagi ia berusaha mengapung di antara air yang mengepungnya. Betapa hebatnya sebuah imajinasi.
Ketika Taehyung menceraikannya, pria itu juga sudah lebih dulu ditaklukan oleh imajinasinya sendiri. Dia melihat rumah tangganya bersama Hyunseo adalah sebuah kegagalan besar. Sebuah aib masa lalu yang berhasil merangkak menembus waktu dan memberi kanker pada hubungan mereka. Tidak ada harapan, yang ada hanya sesuatu yang harus lekas ditiadakan, dihilangkan dari hidupnya. Walau pada akhirnya hasil tes DNA membuktikan bahwa mereka tak memiliki hubungan darah, tapi semuanya sudah terlambat. Bagi Hyunseo, tidak ada cinta yang tersisa untuk diselamatkan.
Hyunseo menghimpun napasnya dalam-dalam, lalu melepaskannya perlahan. Dia sudah memaafkan masa lalu, dia sudah memaafkan Taehyung. Akan tetapi, dadanya memberat oleh kekhawatirannya yang lain.
"Sudah lama menungguku?"
Hyunseo berpaling pada suara berat yang menyapanya dari balik bahu.
"Tidak juga. Tapi udara semakin dingin, kita tidak bisa bertemu terlalu lama," balas Hyunseo pada Taehyung.
Pria itu mendekat. Setelah tiba di sisi Hyunseo, dia melakukan hal yang sama, menumpukan tangannya pada jembatan dan membuang pandangannya ke bawah, pada aliran sungai yang laju.
Taehyung mengenakan mantel musim dingin tebal berwarna coklat muda. Wajahnya tenang dan kharismatik. Rambut hitamnya yang memanjang hingga separuh telinga dibiarkannya tertata alami. Taehyung terlihat selaras dengan megahnya elemen-elemen awal musim dingin yang Hyunseo temui di depan matanya. Pria itu begitu memesona---dia memang selalu memesona. Itu juga yang dulu menyebabkan Hyunseo cepat jatuh hati padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️
Fiksi Penggemar[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ] Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;) Bagaimana rasanya mendengar kabar t...