10. Ketenangan yang Mengancam

1.1K 252 59
                                    

Haaaiiii ai kambek nih... Syukur bisa apdet cepet... Do'ain berikutnya bisa double update yaa, nyahahahahah..

Ayo absen dulu☝🏻☝🏻☝🏻

Ayo absen dulu☝🏻☝🏻☝🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung tiba di rumah yang kini sudah tidak mampu memberinya kenyamanan yang sama lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung tiba di rumah yang kini sudah tidak mampu memberinya kenyamanan yang sama lagi. Tidak ada perasaan yang familiar ketika kakinya melangkah masuk melalui ambang pintu. Tidak juga pundak yang lebih ringan ketika melepaskan mantel. Akhir-akhir ini semuanya terasa berat, terasa terlalu kusut sejak dia tahu bahwa mantan istrinya juga akan memasuki tahap hidup yang sama dengannya, menikah dan memulai lembaran baru dengan pria lain, dengan Jeon Jungkook, pria yang paling diantisipasinya entah sejak kapan.

Taehyung melewati ruang keluarga dan menemukan ibunya sudah duduk di sana bersama Yejin. Kelakar, obrolan yang terdengar akrab, semuanya justru seperti duri yang menusuk punggung bagi Taehyung. Dia muak, dan tidak ada alasan baginya untuk sekadar berhenti menyapa. Dia bisa mendengar Yejin memanggil namanya, lalu ibunya melakukan hal yang sama, tapi Taehyung terlampau malas mengacuhkan dan tetap berjalan menaiki tangga. Satu-satunya penghuni rumah yang ingin ditemuinya hanya Woojin dan Bibi Song yang kemungkinan besar sedang bermain di kamar tamu lantai atas, tapi tentu saja tidak dengan penampilannya yang kacau dan luka yang masih terlihat jelas seperti ini.

Sebelum memasuki kamar tamu, Taehyung berbelok ke kamarnya sendiri dan berputar masuk ke dalam kamar mandi pribadinya. Dia meneliti diri di cermin wastafel. Di pelipisnya masih kentara bekas darah mengalir yang sudah mengering dan belum sempat dibersihkan dengan pantas. Dia meraih satu handuk kecil yang terlipat di sudut wastafel, mengguyurnya sebentar dengan air keran, lalu mulai menyeka jejak darah di pelipis kirinya.

"Astaga, siapa yang membuatmu begini?" Suara Haesook tidak serta-merta membuat Taehyung menoleh.

"Bukan siapa-siapa," jawab Taehyung. Raut dingin dan apatisnya tak hilang meski yang tengah berbicara dengannya itu adalah ibunya sendiri. Taehyung terus saja menyeka lukanya, sementara sang ibu masih menatapnya khawatir melalui pantulan cermin.

"Apa Jungkook yang membuatmu begini?" Haesook mendecak kesal, "anak berandal itu masih saja hobi membuat masalah meski ayahmu sudah meninggal."

"Kim Sangyoon bukan ayahku," balas Taehyung. Setelah yakin bekas lukanya tidak begitu mengganggu lagi, dia melemparkan handuk kecil itu kembali ke sisi lain wastafel yang kosong. "Suka atau tidak, yang Ibu sebut sebagai anak berandal itu adalah anaknya yang sebenarnya," sebut Taehyung sambil menatap Haesook malas ketika berlalu. Wanita separuh abad itu sampai tercengang mendengarnya.

Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang