Lagi tersepona maksimal sama Jungkook, makanya bisa update 😂 ayookk ramaikan komen dan vote biar cepet up lagi 😁
.
Maaf upload ulang, lupa nyelipin visualisasi Hyunseo 😭
.
.
Ada dua hal yang di luar dugaan Taehyung sore itu. Satu, hujan deras yang luput dari prakiraan cuaca, dua--dan ini yang paling susah diterima nalarnya, Jungkook yang berdiri di ambang pintu masuk dengan Woojin yang melekat dalam gendongannya.
"Halo," sapa Jungkook. Senyum simpulnya diukir dengan berani, walau mereka berdua sama-sama tahu, ada ketegangan luar biasa yang hadir di antara keduanya sejak dulu.
"Papa!" Woojin mengulurkan tangan, meminta Taehyung ganti menggendongnya.
Masih dengan ketegangan yang mampu mengiris kulit, Taehyung meraih Woojin dari Jungkook, "Hey, Little Guy. Apa kabarmu hari ini? Sudah rindu bermain puzzle dengan Papa?" lantas Taehyung kembali berpaling ke arah Jungkook, "Apa urusanmu di sini?" tanyanya sengit.
Pria Jeon itu merenggangkan garis bibirnya, lalu berusaha menjawab setenang mungkin, "Aku hanya menerima delegasi Hyunseo untuk mengantarkan Woojin kemari."
"Oh ya?" Taehyung menatap lurus melalui bahu Jungkook. Di sana, di jalur carport setentang pintu masuk rumahnya, mobil yang Taehyung yakini sebagai milik Jungkook terparkir. Hyunseo bergeming di dalamnya, duduk di sisi penumpang depan. Pemandangan yang sama sekali tidak Taehyung sukai. "Tapi kenapa harus dirimu? Bukankah ini suatu kebetulan yang aneh?"
Alis Jungkook berkerut, ia risih mendengarnya. "Jadi kau menganggapku aneh karena berjalan bersama wanita lajang?"
Hampir saja emosi Taehyung tersulut. Baginya, Jungkook hanya sedang bertindak absurd. Pria itu tidak mungkin tidak menyadari bagaimana status Hyunseo dan apa yang telah terjadi diantara mereka berdua. Turut menemani Hyunseo mengantar Woojin seperti ini, Jungkook pasti punya maksud dan tujuan tertentu.
Tak berapa lama, Bibi Song hadir di belakang Taehyung. Menyadari hal itu, Taehyung segera menyerahkan Woojin agar tangannya terbebas untuk beberapa saat, lalu kembali menghadap Jungkook.
"Kau tahu, Jeon?" Dua tangan Taehyung bertopang pada pinggang, "Dari dulu kau selalu ingin memiliki semua yang kupunya. Kawan-kawanku, kesuksesanku, bahkan wanitaku. Rupanya kau betul-betul menginginkan kehidupanku, ya? Kau ini pria yang menyedihkan."
Kalimat menggelikan itu membuat Jungkook tak sanggup lagi menelan tawanya sendiri. Meski hanya berupa dengkusan pendek, Jungkook jelas tengah mengolok sikap Taehyung. Sengaja memberitahu Pria Kim itu bahwa yang didengarnya kini hanyalah sebuah pernyataan konyol dan tolol.
"Jangan sebut dia sebagai wanitamu lagi, Kim. Itu hanya akan membuatmu terlihat seperti pecundang."
Sontak, Taehyung menyambar kerah kemeja Jungkook, menggamitnya kasar lalu mendorongnya hingga punggungnya terhempas pada pilar besar di teras. Wajah dan telinga Taehyung panas. Amarahnya mendesak naik hingga ke ubun-ubun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️
Fanfic[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ] Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;) Bagaimana rasanya mendengar kabar t...