Haiii... Apa kabar?? Aku, sih, masih meleyot karena vklip Seven 😭
Oh iyaaa, tante-tante di siniii, minta doa yaa buat babyku yg lagi di ranap... Kena virus, huhuw.. Makanya aku dari kemarin susah banget up, selain kerjaan RL lagi banyak, eeh malah baby harus ranap.
Oke segitu aja tegur sapanya, selamat membacaaa dan jangan lupa vote yaaah.. Kalo liat vote banyak aku jadi semangat nulisnya, kayak sekarang aku sempetin banget nulis 😍
.
.
Kira-kira seperti apa wujud roda kehidupan itu?Tiap manusia pasti punya versinya sendiri, bukan?
Selagi berbaring dengan kepala yang terasa berat menghadap langit-langit kamar, Hyunseo membayangkan miliknya seperti roda pedati yang terbuat dari kayu. Ada delapan jari-jari yang merentang di dalamnya, mirip simbol mata angin yang sering didapatinya pada peta. Tapi alih-alih bertuliskan "utara" dan "selatan", roda kehidupan miliknya bertuliskan "atas" dan "bawah".
Badai dilema yang dia hadapi sebelumnya membuat Hyunseo merasakan roda kehidupannya perlahan menukik ke bawah untuk yang kedua kali. Hyunseo pikir, menarik diri sejenak dari permainan ini akan membuat segalanya kembali stabil. Karena itulah sudah dari tadi malam dia biarkan nada dering ponselnya bersahut-sahutan hingga pagi ini. Nama Taehyung dan Jungkook bergantian muncul di layarnya. Notfikasi pesan singkatnya menumpuk. Tapi untuk sekarang, Hyunseo sungguh sedang tak ingin terlibat dengan keduanya.
"Pergi dijemput kekasihmu dan pulang bersama mantan suami, malammu benar-benar liar, ya?"
Cemoohan dari Hoseok itu menjadi hal lainnya yang akan Hyunseo abaikan pagi ini. Tenaganya benar-benar habis, tak tahu ke mana. Padahal karibnya itu sudah mengalah meski tahu jaket kesayangannya kotor, membiarkan Hyunseo tidur di kasurnya yang nyaman sementara Hoseok sendiri mengambil sofa di depan televisi. Tapi sepertinya kasur ternyaman di dunia milik Ratu Inggris pun tak bisa memulihkan tenaga Hyunseo.
"Aku harus bertemu Bibi Song satu jam lagi untuk menjemput Woojin," Hyunseo akhirnya berkata dengan suara serak bangun tidurnya.
Di depan cermin kamar, Hoseok masih sibuk memindai penampilannya sendiri sebelum berangkat kerja. Dia selalu menyisipkan sesuatu yang bermerek meski sedang mengenakan seragam perawat. Entah itu jam tangan, sepatu, bahkan pakaian tambahan seperti jaket yang Hyunseo kenakan semalam. Dengan begitu, penampilannya memang terlihat lebih menonjol dibanding sejawatnya yang lain. Kadang Hyunseo berpikir, bagaimana pria itu bisa mendapatkan semua barang bermerek seperti ini? Tapi kalau membandingkan pengeluaran rutin pria lajang tanpa tanggungan apa pun dengan dirinya yang jelas-jelas sedang berjuang sebagai orang tua tunggal, jelas saja Hoseok bisa mendapatkan semuanya.
Hyunseo menghela panjang. Dia lepaskan sebagian kecil beban pikirannya bersama nafasnya yang menguar berat. Walau masih terasa enggan, dia tetap bangkit dari tidurnya, lalu menyeret langkahnya ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️
Fanfiction[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ] Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;) Bagaimana rasanya mendengar kabar t...