Hanya karena dapat membungkam kenangan, bukan berarti seluruh elemennya menghilang dari ingatan.Taehyung masih ingat satu pagi yang kelam bagai mimpi buruk yang terus berlanjut meskipun dia telah terbangun, dan itu adalah pagi di mana dia tak menemukan ayahnya lagi. Usianya baru sepuluh kala itu. Ulang tahunnya yang sederhana baru saja usai. Melihat ayah dan ibunya selalu bertengkar dan bagaimana pria itu jarang pulang, Taehyung hanya meminta sebuah kado. Ia menginginkan pelukan ayahnya sepanjang malam. Tapi di pagi berikutnya, tangan yang dia pikir masih akan memeluknya hingga terjaga itu hilang, sementara ibunya menangis tersedu di sudut kamar yang sudah berantakan.
Kursi meja rias terguling. Cermin retak. Baju-baju seperti dikeluarkan paksa dari lemari hingga kosong, namun beberapa di antaranya masih berceceran. Dan baju ayahnya ....
Baju ayahnya tidak ada lagi.
Ketika Taehyung menanyakan keberadaan sang ayah, ibunya dengan wajah kusut dan pipi sembab oleh air mata hanya punya satu jawaban.
"Ayahmu lebih memilih keluarganya yang lain. Dia lebih memilih anak perempuan dari wanita sialan itu daripadamu. Dia sudah berhenti memikirkan kita."
Dia sudah berhenti memikirkan kita.
Ini adalah patah hati pertama bagi Taehyung yang masih terlalu muda untuk memahami semuanya. Dia ingat bagaimana saat itu dia hanya bisa menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️
Fanfiction[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ] Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;) Bagaimana rasanya mendengar kabar t...