Haiii maaaf bab ini ga sengaja ke unpub karena aku lagi revisi kecil2an dan benerin typo, maaf yaaaaa jadi aku publish ulang.. hiks
(Hmmm sepertinya viewers cerita ini makin anjlok sejak kutinggal lama, hehee)
Hai, aku sebenernya mau ijin, nantinya bakalan lama kayaknya nge up cerita ini lagi. Jujur, aku udah kehilangan semangat. Semingguan lalu hapeku ke restart, dan cerita ini, yang udah aku tulis dua bab, ikut hilang karena aku nulisnya di notes hape. iya, aku tau, bego banget memang, di saat ada ms word yang bisa nyimpen di drive, aku malah milih notes. Tapi aku suka di notes karena ngesavenya ga perlu nunggu sinyal stabil, secara kerjaanku mobile banget bisa sampe pelosok2 jawa barat yang minim sinyal, huhuw.. sedih banget harus nulis ulang, dan rasanya aku makin susah mikir. ditambah lagi peminat cerita ini makin berkurang hiks....
(Kecuali nanti votenya nembus 75 aku bakalan up deh 👀)
.
.
Jungkook bisa merasakan perubahan sikap Hyunseo yang janggal sejak mereka meninggalkan rumah sakit hingga kini duduk bersama di satu sudut restoran. Wanita di hadapannya itu terus melipat tangan di depan dada. Makanan yang terhidang di depannya belum tersentuh sedikit pun, sementara rautnya terlihat berat, sudah pasti pikirannya sedang kusut.
"Sayang, kau belum menyentuh makananmu sedikit pun. Apa kau memesan yang salah?"
Hyunseo mengangkat pandangannya yang dari tadi hanya jatuh pada segelas wine di samping piringnya, ke arah Jungkook yang memelankan kunyahan selagi menanti jawaban.
"Maaf, aku sedang banyak pikiran," Dengan gerakan yang rikuh, Hyunseo meraih peranti makan dan mulai mengiris daging panggang di hadapannya.
"Apa masih tentang Taehyung?"
Satu potong kecil daging yang masuk ke dalam mulutnya membuat Hyunseo nyaris tersedak karena mendengar nama itu keluar dari mulut Jungkook. Dia menyambar kaki ramping gelas anggur dari meja, lalu menenggaknya hingga tak bersisa.
"Pelan-pelan, Sayang, ini masih terlalu siang untuk mabuk."
Hyunseo paham, dalam gerakan tangannya yang santai mengiris daging, Jungkook mati-matian menahan makian di pangkal lidahnya. Rahangnya berkedut. Mengucap nama Taehyung pasti menjadi sesuatu yang tak pernah mudah dan akan terus membakar hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Coeur | JJK x OC x KTH ✔️
Fanfiction[ Cerita tamat. Chapter lengkap GRATIS! Namun hanya via PDF, dan hanya bagi yang sudah follow + drop email di wall atau kolom komen cerita ] Just another after divorce story, but definitely not the ordinary one ;) Bagaimana rasanya mendengar kabar t...