Danger

76 13 2
                                    

Ayo kita bertanding lagi,
Jieun segera meraih stik PS di atas meja begitu ia menghabiskan makanannya.

Kita sudah bermain dari tadi, bukankah dokter menyuruh noona untuk beristirahat.

Bukankah ini bagian dari istirahat ?

JK hanya menggeleng mendengar jawaban dari Jieun.

Kalau begitu biarkan aku mengecek berkas yang diberikan oppa tadi.
Aku hanya perlu melihatnya sebentar.

Dengan ragu ragu JK menyerahkan map tebal itu ke tangan Jieun.
Kalau boleh tau apa yang ada di dalamnya noona ?

Daftar panti asuhan dan sekolah tempat aku memberikan bantuan selama ini. Aku secara berkala  mengecek apakah bantuan yang kuberikan benar benar sampai ke tangan yang membutuhkan.

Sebanyak ini ?  Tanya JK penasaran.

Aniya, sisanya adalah daftar panti asuhan dan yayasan yang aku minta pada oppa.

Sekarang JK menatap Jieun dengan tatapan kagum yang semakim dalam.

Aku akan melihat ini di ruang baca.

Bagaimana denganmu Jungkook ah ?
Kamu tidak lelah ?
Kamu bisa tidur di kamar tamu dengan nyaman karna semalam kamu hanya tidur di lantai.

Aku akan tidur saat aku merasa mengantuk.

======

Mengapa Jieun bersikeras untuk mengecek hal hal seperti ini ?
Karna ia ingin bantuan yang diberikannya benar benar sampai di tangan yang tepat.
Ia sangat geram ketika mengetahui bantuan yang harusnya diterima orang orang yang membutuhkan malah  disalah gunakan oleh oknum yang bertanggung jawab.

Jieun mulai menyortir kertas tebal itu menjadi beberapa bagian sehingga ia lebih mudah mencarinya.

Ia ikut meresa bangga ketika melihat foto beberapa siswa yang pernah menerima beasiswa darinya  masuk di Universitas impian mereka,

Kadang matanya terlihat berkaca kaca ketika membaca surat yang dikirimkan para Ibu tunggal yang berterima kasih atas bantuan yang mereka dapatkan.

Ini salah satu  alasan Jieun kenapa ia berdonasi di hari hari bahagianya baik itu ulang tahunnya, anniversary hari debutnya atau hari hari baik lainnya. Karna ia ingin di hari bahagianya orang lain juga bahagia. Sesederhana itu .

Ouhh,,,pinggangku
Setelah berjam jam berkutat dengan ratusan kertas di depannya tentu saja membuat pinggangnya sakit.

Sudah malam  ? Kata Jieun ketika melihat langit di luar tak lagi biru.
Apa aku mengerjakan nya selama ini ?

Jieun bergegas keluar tapi ia tak menemukan JK di ruang tamu.

Jieun mendorong pintu kamar tamu yang sedikit terbuka dengan pelan, kamar itu terlihat gelap karna JK mematikan lampunya, JK sepertinya juga menutup gorden dan  hanya menyisakan sedikit cahaya .

Dari sana Jieun bisa melihat siluet JK yang tertidur sangat pulas.
Dengan perlahan Jieun menutup kembali pintu kamar dan berencana menyiapkan makan malam untuk mereka.

Jieun mulai dengan memasak 2 kotak nasi instan, mengeluarkan  lauk yang dibawa eomma nya pagi ini dan menatanya  dengan cantik di atas mangkuk mangkuk kecil.

Jieun juga menyiapkan 2 set peralatan makan di atas meja.

Well done,, !!

Jieun terlihat puas dengan dengan kerjanya.

Kali ini Jieun kembali ke kamar untuk membangunkan JK.

Ia langsung bergidik ketika menyadari betapa dinginnya kamar itu. Lalu Jieun menyalakan lampu kamar .

JK langsung mengubah posisi tidurnya begitu cahaya lampu kamar yang terang masuk ke matanya.
Jelas sekali kalau JK tak menyukai  cahaya yang terlalu terang.

Dengan perlahan Jieun naik ke tempat tidur.

Jungkook ah,,
Jieun menepuk pelan pundak JK
Ini sudah waktunya makan malam, ayo bangun.

Tapi JK tak bereaksi sama sekali.

Jungkook ah, sekarang Jieun menaikkan intonasi suaranya.

Entah apa yang muncul di kepala Jieun tiba tiba saja ia berbaring di sisi JK yang tertidur menjadikan lengan JK yang terbentang sebagai bantal.

Jungkook ah,
Kali ini Jieun bicara di dekat telinga JK,
Kamu harus bangun sekarang jika tidak ingin JetLag mu bertambah parah.

Tapi JK hanya mengerang dalam tidurnya.

Kita lihat apa ini bisa membangunkannya.
Jieun lalu mengecup pipi kiri JK.
Sepertinya tidak bekerja.

Lalu bagaimana dengan ini, sekarang Jieun mengecup bibir JK dengan lembut.

Ini juga tidak berhasil.

Bukannya kesal Jieun malah terkekeh sendiri melihat JK yang tidak berdaya ketika ia mengusiknya.

Sekali lagi,  Jieun mengecup bibir JK yang masih saja tertidur.

Tapi kali ini Jieun salah entah bagaimana caranya karna kejadiannya sangat cepat sekarang JK sudah sudah berada di atasnya.

"Sepertinya aku berhasil membangunkanmu" Kata Jieun dengan bangga.

Bukankah ini namanya mencari kesempatan dalam kesempitan ? Tanya JK dengan suara serak yang masih memgantuk.

Berlaku untuk orang lain tapi tidak untukkmu.
Setidaknya caraku kali ini berhasil membangunkanmu.

Noona tak hanya membangunkanku tapi juga membangunkan " sesuatu yang lain " dan itu bisa membuat noona dalam masalah.

Orang orang  tak akan bisa mendengarku bahkan jika aku menyanyi dengan keras, lagian tidak ada yang yang tidur di jam seperti ini kecuali kamu.

JK hanya diam tapi matanya tak lepas memandang Jieun yang masih bicara.

Bukankah rumah ini memiliki dinding kedap suara yang cukup baik ?
Jadi kamu tak perlu khawatir jika suara mu atau suara ku bisa membangunkan,,,,

Jieun tak menyelesaikan kalimatnya,seakan akan  otaknya baru saja bekerja dan memproses kalimat yang dikatakan JK tadi.

Well,, jika kamu masih mengantuk, kamu bisa kembali tidur.
Aku akan makan sendiri.
Jieun berusaha mencari celah di antara lengan JK agar dia bisa pergi dari kamar itu secepat mungkin.

Apa noona mengerti maksudku ?

Uh ?
Hmm,,Seperti sesuatu yang terdengar bahaya, karna aku bisa saja dalam masalah.

Sekarang JK menatap Jieun kali ini dengan  senyum yang  sama sekali tak bisa di artikan.

Tentu saja JK tak akan membiarkan JIeun pergi semudah itu.

Aku tidak akan menganggu mu lagi
Maafkan aku karna,,,,

JK tak membiarkan Jieun menyelesaikan kata katanya karna ia menutup bibir Jieun dengan bibirnya.
Ciuman yang awalnya hanya ciuman lembut biasa sekarang berubah menjadi ciuman penuh gairah,
Jieun dengan susah payah berusaha mengimbanginya.
Tapi tidak dengan JK apa karna latihan vocal selama bertahun tahun sehingga ia dengan mudah mengatur nafas nya.

Kali ini tak hanya bibir Jieun,
JK bahkan menjelajahi leher Jieun  dengan bibirnya sehingga membuatnya Jieun tersentak dan ia harus  mendorong JK agar JK tak bertindak lebih jauh lagi.

Sadar kali ini ia bersikap impulsif lagi, JK membenamkan wajahnya di leher Jieun. Sedikit malu karna lagi lagi ia tak bisa menahan dirinya.

Jieun bisa merasakan nafas JK yang panas di lehernya, Jieun bahkan bisa merasakan detak jantung yang bergemuruh, kali ini entah miliknya atau milik JK.

Still with KookUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang