Hari ini Chenle mengajaknya keluar, katanya sih jalan jalan mau ngadate, soalnya Chenle merasa setelah mereka pacaran keduanya asik mengurung diri di apartemen terus, kalau keluar takut ketahuan teman teman campusnya.
"Mau ngapain kemari?" tanyanya sambil menatap gedung tinggi di hadapannya.
"Lihat lihat aja"
Jemarinya di genggam erat oleh Chenle, sepanjang jalan keduanya bergandengan tangan, hal itu tidak membuat Ningning keberatan kok, malah dirinya merasa nyaman sekarang.
"Beli itu" katanya menunjuk sesuatu lalu menarik Chenle ke dalam toko.
"What!?"
"Coba deh" pintanya memberikan Chenle bando dengan telinga kelinci.
Tentunya lelaki itu menolak dengan menepis pelan benda tersebut dari hadapannya.
"Aaa... ayolah... katanya jalan jalan, aku cuma minta cobain ini gak mau" rengeknya yang membuat Chenle mendesis kesal.
"Geli tau gak"
"Geli apaan coba, ayolah.. ayo! ayo! ayo cobain" ia melompat lompat memohon agar di turuti.
"Kamu aneh"
"Aku mau fotoin kamu pakek bando ini, lucu tau" katanya dengan bibir mengerucut.
Chenle yang melihat kelakuan Ningning kali ini benar benar merinding.
"Enggak!" tolaknya tegas.
"Yaudah deh" apa boleh buat ia mengembalikan bando tersebut ke tempatnya "mbak akunya gak jadi beli" adunya pada penjaga toko di sebelah mereka.
"Gak papa, lain kali balik lagi ya kak"
Ia berbalik berjalan menuju pintu dengan raut kecewa sementara Chenle menghela nafas pelan.
"Bungkus aja mbak" Ningning mendengar hal itu langsung berbalik badan dengan tersenyum "puas!"
"Kita foto di sini, mbak ada kaca besar kan?" tanyanya.
"Ada di sebelah sana" tunjuknya pada sudut toko.
"Ayo"
Karna girang Ningning berlari menarik tangan lelaki itu, ia memasangkan bando pada kepala Chenle begitupun dengan dirinya yang memakai bando tersebut.
"Sekarang kita couple"
"Orang di mana mana couple tuh baju, sepatu, jam tangan, kamu malah couple bando, aneh memang" cibirnya.
"Biarin, hadap kaca biar aku foto" pintanya yang langsung di turuti Chenle.
Gadis itu berpose huruf v dengan dua jarinya di sebelah pipi sementara Chenle hanya menatapnya sambil tersenyum.
Cekrek Cekrek
"Kamu kok posenya gitu terus, jangan liatin aku doang" protesnya dengan cerewet "lagi ya... kalo gak bagus kita gak pulang pulang" ancamnya kali ini.
Kali ini Ningning berpose dengan jarinya membentuk logo nike di dagunya, Chenle yang melihat hal itu mengarahkan jari telunjuknya ke pipi kekasihnya.
Cekrek
"Ihhh... bagus!" serunya setelah melihat hasilnya.
Chenle menarik bando di kepalanya menggantungkannya pada lengan gadis itu yang sibuk menatap layar ponsel, penutup kepala jacket kembali ia pasang beserta maskernya.
"Kita keluar" ajak Chenle yang di ikuti Ningning yang masih focus pada ponselnya.
Keduanya hanya keliling setelah menghampiri satu toko di mall ini, tangannya menarik ponsel di tangan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Obsesi)
FanfictionKetika seseorang mengikuti dari terbit fajar hingga fajar keesokan harinya terbit lagi.