"Ngapain lo suruh gue kemari?" tanya Renjun.
"Lo kan abg gue jadi gak papa dong"
Renjun menghela nafas lalu duduk di sebelah Chenle.
"Kenapa?" tanyanya.
"Mau minta tolong obatin luka gue" gumamnya pelan.
Dengan cepat ia membuka bajunya memperlihatkan luka memar yang masih baru, hal itu membuat Renjun meringis.
"Ini kenapa?" tanyanya khawatir.
"Lo taulah dari siapa"
"Tante Irene?"
"Gak usah di sebut, lagian juga dia bukan siapa siapa lagi"
"Jangan begitu, gimana pun dia tetap Mamamu"
"Mana ada Mama yang pengen anaknya mati" balasnya ketus.
"Tante bilang gitu?"
Chenle hanya menganggukkan kepalanya sementara Renjun menghela nafas tak habis fikir dengan kelakuan Mama Chenle.
"Ini luka kenapa gak minta sama Ningning buat di obatin?"
Chenle terdiam karna tak bisa menjawab pertanyaan dari sang abg.
"Kenapa?" tanyanya lagi.
"Dia pergi" cicitnya pelan.
"Apa? kamu bilang apa? gak jelas"
"Dia pergi"
"Le... harus berapa kali gue bilang, jangan main main sama Ningning, lo tau kan sesusah itu buat masukin lo lagi ke kehidupannya" omel Renjun.
"Iya... tau... gue juga gak nyangka bakalan gini jadinya, waktu itu gue ngerasa minder aja, gak pantes aja rasanya bersanding sama Ningning, gue minta putus karna fikiran lagi campur aduk masalah gue sama Mama"
"Ini gue gak bisa bantu lagi ya, lo urus masalah lo sendiri"
"Tega banget lu biarin adek sendiri ngadepin dunia tipu tipu ini"
"Salah sendiri buat ulah terus"
"Ayolah Bg... bantu gue lagi" rengeknya.
"Lo ada maunya aja panggil gue abg, biasanya juga manggil Renjun aja" protesnya.
"Ya konsepnya emang gitu sih..."
"Nanti gue bantu, tapi sembuhin luka lo dulu"
Chenle mengangguk antusias, jalan pertama menuju Ningning sudah sedikit terbuka baginya, tinggal mencari celah yang lebih mudah untuk mendekati gadis itu kembali.
🐬🐬🐬
Mantan kekasih Ningning itu berfikir bahwa mendekati kembali gadisnya bisa dengan mudah ia lakukan di sekitar campus, ternyata adik dari Haechan selalu mengawasi gerak gerik Chenle yang ingin mendekati keduanya di saat dengan santai.
Setiap ada Winter Chenle selalu gagal mendekati Ningning, baik di dalam campus atau di luar campus.
"Win... udahlah... Chenle biarin aja, lo gak perlu jaga gue sampe segitunya"
"Gak bisa gitu dong... lo harus extra di jaga, soalnya lo suka dia, gue gak mau lo luluh dengan mudah" ujar gadis itu begitu bersemangat.
Matanya menatap setiap sudut campus takut jika Chenle mendekat.
Sementara Chenle, lelaki itu sedikit putus asa mendekati Ningning di area Campus, adik Haechan itu terlihat sangat possesif pada sahabatnya, hingga akhirnya jadwal Chenle berakhir ia tak mendapati hasil hari ini, mungkin akan ia coba lagi besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Obsesi)
FanfictionKetika seseorang mengikuti dari terbit fajar hingga fajar keesokan harinya terbit lagi.