Sepulang dari perkuliahan kumpulan wanita cantik ini berkumpul di cafe tempat biasa mereka nongkrong, kita absen satu satu siapa saja, Ningning, winter, karina, Lami, Giselle, Hina, Herin, mereka semua adalah teman dekat di campus.
Sebenarnya mereka hanyalah kumpulan gadis biasa yang bersatu menjadi teman dekat, tapi sepertinya tanpa sadar menjadi sebuah geng tapi bukan geng pada umumnya melainkan hanya teman, tak sering memang mereka berkumpul lengkap seperti ini karna semuanya bukan dari kalangan orang kaya, ada yang menengah ke bawah, biasanya yang sering mengeluarkan uang adalah Lami, Karina dan Giselle, bukan karna yang lain tak mau mengeluarkan uang melainkan bukan dari kalangan kaya, selain mereka bertiga semuanya hidup pas pasan di kota, jadi sebagai teman yang baik kadang mereka memberikan traktiran agar tetap bisa kumpul bersama.
"Kalian tau Lami resmi jadian dengan Jisung" bisik Karina yang membuat pipi Lami merah merona.
"Cie....!!!!" Seru semuanya serentak.
"Apaan sih" elaknya karna di goda.
"Siapa lagi nih yang bakal jadian sama geng Jisung?"
"Kamulah pasti" tebak Giselle menunjuk Karina.
"Kalau bisa jangan deh, selain Jisung semuanya problematik"
"Yang penting ganteng aja sih, gak semua problematik ya.. abg gue ada disitu dia baek budi" seru Winter.
"Iya iya... Abg lo yang jahil luar biasa itukan" cibir Lami karna dirinya selalu kena sasaran kejahilan Haechan.
Winter mencebikkan bibirnya kesal karna memang benar abgnya jahil.
"Yang jomblo gak mau coba pacaran nih" sindir Karina sambil melihat pada Ningning, di dalam kelompok mereka hanya Ningning yang belum pernah berpacaran.
"Gak deh, takutnya yang gue gebet tiba tiba kena tabrak" ceplosnya yang membuat semuanya heran.
"Kok ngomong gitu?" tanya Lami terkejut.
Ningning menghela nafas pelan, sudah saatnya teman temannya tau kenapa ia betah menjomblo selama ini, bukan karna tak ada yang mendekati tapi semunya selalu kena musibah waktu jadi gebetannya.
"Jelasin maksudnya Ning" ujar Karina meminta penjelasan darinya.
"Gue udah lama sebenarnya pengen pacaran, tapi entah kenapa setiap gue dekat seseorang pasti besoknya dia kenapa napa"
"Maksudnya gimana?"
"Ya... gitu, ada yang kecelakaan waktu jemput gue, ada yang kena kroyok preman, ada yang tiba tiba aja batalin kencan tanpa penjelasan, makanya gue pasrah aja deh gak usah pacaran"
"Bisa gitu ya" jawab Lami.
"Dari pada kena sial terus yang dekat sama gue, mending gak usah dekat ajalah sama gue, makanya gue selalu gak mau kalau ada cowok yang kalian tawarin buat kenalan, kasihan anak orang babak belur nanti"
"Curiga ada yang sengaja" tebak Hina yang membuat semunya menoleh ke arahnya.
"Kayaknya kebetulan aja sih" kata Giselle.
"Kebetulan gak bakalan berulang ulang Gi... kalo sengaja ya bisa berulang ulang" sahut Herin sambil menyantap pastanya.
"Bener juga yah... tapikan buat mastiin lagi dicoba lagi bisakan Ning, soalnya itu udah lama kayaknya" usul Karina.
"Gue setuju, kalo misalnya ada kejadian lagi fix ada yang sirik sama lo" kata Lami.
"Bukan sirik bego... SUKA!!" geram Winter.
"Masa sih... gue gak pernah ngerasa ada yang suka gue deh" sahut Ningning sambil mengingat ingat apa yang mungkin ia lewatkan.
"Coba deh pacaran lagi, kalo gak pdkt aja dulu, atau blind date deh, gue temenin" usul Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Obsesi)
FanfictionKetika seseorang mengikuti dari terbit fajar hingga fajar keesokan harinya terbit lagi.