part 33 "Luka dan Obat"

239 62 23
                                    

Gak usah lama-lama cuusss kita baca lanjutannya..semoga kalian suka


sepulang bekerja dita memilih untuk langsung pergi ke kamarnya,bahkan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya kini hilang ntah kemana,membuat bibi jung yang melihatnya merasa khawatir dengan majikannya itu




tok..tok

"non dita?" panggil bibi jung mengetuk pintu kamar dita

"apa nona baik-baik saja"lanjutnya khawatir melihat pintu yang tak kunujung di buka sang pemiliknya

"noon" tok..tok..

ceklek akhirnya pintupun terbuka

"kenapa bi?" tanya dita

"nona dita baik-baik saja kan?"

"dita baik-baik saja ko bi,dita hanya lelah saja" jawab dita yang melihat kekhawatiran pada diri bibi jung

"syukurlah.tadi bibi khawatir non,biasanya nona pergi ke dapur dulu.tapi tadi nona malah langsung pergi ke kamar" jelas bibi jung merasa lega

"aku gak papa ko bi,maaf ya sudah buat bibi kawatir"

"apa nona mau bibi buatin sesuatu untuk makan malam?" tanya bibi jung menawarkan

"tidak usah repot-repot bi,dita belum lapar ko.dita hanya ingin tidur jadi bibi istirahat saja sekarang yah" ujar dita mencoba terenyum ramah meski dirinya tengah dalam mood yang buruk

"baiklah non,kalau begitu bibi permisi dulu" ucapnya meninggalkan dita sendiri


di dalam kamar dita mencoba untuk memejamkan matanya,namun tak kunjung juga terpejam

akhirnya dia memutuskan untuk duduk bersandar di tempat tidurnya,memikirkan kembali kejadian saat di tempat kerjanya

DITA POV

kenapa engkau mempertemukan aku lagi dengannya tuhaan,sesorang yang tak pernah ingin ku lihat lagi dalam hidupku.orang yang begitu aku benci.

kenapa?kenapa tuhaan.

apa belum cukup puas engkau memberikan bertubi-tubi ujian dalam hidupku sampai engkau menghadirkan dia kembali di hadapanku

apa belum cukup luka yang ada pada diriku?apa belum puas rasa sakit yang selalu aku  rasakkan sampai saat ini

aku sangat lelah tuhan,aku benar-benar lelah.aku takkan lagi meminta padamu untuk memberiku kebahagiaan.aku hanya ingin istirahat dengan tenang

POV END

kini dita hanya bisa menangis dalam kamarnya,meluapkan segala amarah dan emosi yang ia pendam selama ini

bohong jika dia baik-baik saja?nyatanya kini dia sangat membutuhkan sandaran yang kokoh untuk menopangnya agar tak semakin jatuh dan hancur

jika boleh memilih? ingin rasanya dita menemui dan berkumpul dengan mendiang orang tuanya,tapi di sisi lain ia juga merasa sakit membayangkan haechan jika dirinya benar-benar pergi


"gak..gak..kamu harus kuat dita.kamu harus melewati ini semua, sama seperti yang sudah berhasil kamu lewatinya dulu" monolog dita bertekad pada dirinya sendiri

sepertinya pertemuan dengan seseorang di masa lalunya mampu membuat luka pada hati dita kembali robek dan terasa menyakitkan

kruyuk...kruyuk

"aku lupa kalau aku belum makan dari siang,sebaiknya aku kedapur sekarang" gumam dita mendengar perutnya yang tiba-tiba berbunyi



sesampainya di dapur,dita langsung menuju meja makan yang terhubung dengan dapurnya.namun dirinya melihat tidak ada apapun di meja makannya,ia lupa jika dirinya yang menyuruh bibi untuk tak membuat makanan untuknya

ADAKAH BAHAGIA UNTUKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang