part 7 "amarah"

277 51 14
                                    


hooaaaamm

"jam berapa ini" mengambil jam di samping ranjangnya.dan betapa terkejutnya dia ketika melihat waktu yang tertera di jamnya menandakan jika ini sudah sore

"yatuhan berapa lama aku tertidur,kenapa sekarang tiba-tiba sudah sore" di saat dita masih dalam kebingungannya.suara ketukan pintu terdengar kembali

"siaaapaa" saut dita dari dalam meski mata masih enggan membuka,dia beranjak dari ranjangnya untuk membuka pintu

ceklek

"Bibi?"

"ya tuhan non,non dita baik-baik saja kan"

"bibi khawatir non dita kenapa-kenapa tadi,soalnya bibi sudah berkali-kali ketuk pintu kamar non tapi tidak di buka-buka,bibi panggil-panggil juga non gak nyahut,soalnya dari pagi nona gak keluar kamar sama sekali" jelasnya masih khawatir

"ah bibi maafkan saya sudah membuat khawatir,saya baik-baik saja ko bi.tadi saya keitiduran makanya gak denger kalau ada yang ketuk pintu,sekali lagi saya minta maaf bibi" jawabnya merasa bersalah

"non dita tak perlu minta maaf,bibi hanya khawatir,takut non dita kenapa-kenapa,jadi bibi panggil-panggil non dita" jelasnya merasa lega

"maaf non bibi kesini membawakan makanan untuk non dita,karena dari sejak pagi non dita kan belum makan apa-apa,bibi gak mau non dita jadi sakit" ucap bibi perhatian

"terimakasih bi atas perhatiannya" jawab dita terharu

"oh ia bi,apa mas yoongi sudah pulang?" tanyanya kembali

"belum non,biasnya tuan min pulang malam"

"biasanya jam berapa mas yoongi pulang bi?"

"gak tentu non,tergantung sibuk tidaknya kerjaan tuan di kantor"

"ya sudah bibi bawa makanannya kembali saja yah,aku akan menunggu mas yoongi pulang untuk makan bersama" ramah dita

"tapii,nona dita kan belum makan sama sekali,bibi juga gak tau jam berapa tuan min pulang.jadi sebaiknya non dita makan dulu yah" saran bibi pada majikannya

"ah tak apa bi,aku akan menunggu mas yoongi pulang dulu" senyumnya

"ya sudah aku mau bersih-bersih dulu ya bi,bau asem nih" canda dita

"aiish non ini ada-ada saja,non dita belum mandi aja masih cantik..lah bibi  meski berkali-kali mandipun tak ada bedanya,tetap aja jelek" canda bibi menimpali

"ah bibi jangan merendah gitu.setiap wanita pasti cantik,kalau tampan berarti laki-laki" tawa mereka pun pecah,sejenak melupakan rasa sedih yang dita rasakan

"ah non dita bisa aja ih,y sudah kalau gitu bibi mau pergi dulu untuk menyiapkan makanan di meja non,permisi" pamit bibi yang di angguki dita

"ah non dita bisa aja ih,y sudah kalau gitu bibi mau pergi dulu untuk menyiapkan makanan di meja non,permisi" pamit bibi yang di angguki dita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kini dita sudah berada di dapur setelah tadi sempat membersihkan diri

"eh non dita,sudah bersihnya-bersih nya?

ADAKAH BAHAGIA UNTUKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang