part 39 "jawaban"

272 62 7
                                    

hay hay selamat malam semua,terimakasih yah untuk kalian yang masih setia dengan cerita ini

gak nyangka banget,karyaku mendapatkan tanggapan positif dari kalian,padahal awalnya aku cuma iseng-iseng saja karena ingin menyalurkan ide-ide liar yang sudah menumpuk di otakku..terimakasih😊

oke gak usah banyak cincong..lanjuuutt

"kak apa kamu baik-baik saja" tanya denise tiba-tiba saat mendapati dita yang baru masuk ke ruang ganti

"aku gak papa ko nise" jawab dita tersenyum

"syukurlah.denise kesal banget kemarin sama ayra,kenapa di mau-maunya menuruti permintaan tamu itu hanya karena uang" ujar denise meluapkan kekesalannya

"maksudmu apa nis?" tanya dita kaget

"kamu tau tidak ka?kemarin aku introgasi dia?awalnya sih dia gak mau ngaku,tapi setelah ku desak dan tak sengaja menemukan banyak uang?aku langsung memaksanya untuk mengatakan jujur"

"dan kak dita tau apa jawabnnya?dia memang berpura-pura ke toilet agar ka dita bisa menggantikannya mengantar pesanan itu,karena dia tau kak dita gak bakalan nolak.ayra di janjikan uang asalkan dirinya bisa membuat ka dita mau ke ruangan VIP tersebut" jelas denise yang masih terlihat sangat kesal

"APA?bagiamana mungkin dia bisa melakukan itu padaku" ucap dita merasa tak percaya jika teman seprofesinya tega menjebaknya

"makanya aku sangat marah padanya kemarin,aku meminta dia untuk segera minta maaf sama ka dita"

"rasanya tak perlu" sarkas dita

sementara denise hanya menatap dita kaget,karena ini pertama kalinya dirinya melihat amarah dan kekecewaan yang terpancar dari sorot matanya

akhirnya denise memilih diam untuk tak membuat suasana dita semakin buruk lagi

"eum yasudah kalau begitu denise keluar dulu ya kak" pamit denise meninggalkan dita.memberikan waktu sendiri untuk seseorang yang sudah ia anggap seperti kakak itu

"jadi ini memang rencanamu ric" gumam dita menahan amarah






di lain tempat,seseorang kini menyandarkan punggungnya di tepi ranjang,pikirannya kini tengah kacau,ingatannya terus tertuju pada pertemuannya dengan dita tempo hari,siapa lagi bukan eric

berulang kali dirinya menghela nafas dan memijit pelipisnya,dia tengah berada dalam kebingungan sekarang,otaknya selalu mengingat-ngingat tentang perkataan dita.

eric tidak tahu mana yang harus ia percayai sekarang?ayahnya ataukah dita orang yang pernah berarti untukknya

meski eric marah dan kecewa pada dita?namun dirinya tak mampu untuk membencinya,di dalam hatinya masih tersimpan sebuah nama,dan itu dita orangnya

"apakah yang kamu katakan itu benar dit?" gumam eric mengingat kembali apa yang dita jelaskan

FLASHBACK ON

"tolong jelaskan padaku kenapa kamu bisa ada di hotel dengan seorang pria saat itu" ujar eric meminta penjelaskan

"untuk apa?bukankah semuanya sudah terlambat" sahut dita datar dengan tatapan kosongnya

kini mereka tengah duduk dengan bersandar pada dinding dengan jarak yang tak begitu dekat

"aku hanya ingin tahu darimu secara langsung" ujar eric menatap dita yang masih terlihat sisa-sisa airmata yang menganak di matanya

hati eric benar-benar merasakan sakit sekarang,melihat dita yang seperti ini.ada perasaan bersalah padanya karena sempat terbawa emosi tadi

ADAKAH BAHAGIA UNTUKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang