Jeongguk menepati janjinya untuk tidak ada gangguan apapun di hari natal.
Sejak pagi Jeongguk sudah duduk di ruang tengah dengan kotak berisikan pernak-pernik pohon natal. Ia berniat menghias pohon natal bersama sang Ayah, sementara Taehyung dan Yuna tengah menyiapkan makan siang.
Umm, hari ini sebenarnya sudah natal, Jeongguk dan Ayahnya harus membersihkan permasalahan di perusahaan dahulu agar mereka tetap bisa berkumpul di hari libur natal bersama.
"Teman-temanmu jadi datang, Jeongguk?" Ayah Jeon bertanya, tangannya sibuk memasang pernak pernik pada pohon natal berukuran sedang di depannya.
"Hanya Namjoon, yang lain tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka, Ayah." Jeongguk menjawab sambil memasang lampu warna-warni mengelilingi pohon.
Ayah Jeon mengangguk, kemudian keduanya hanyut pada aktivitas menghias pohon natal mereka. Sampai Taehyung datang dan membawa sepiring pie apel sebagai menu ganjalan sebelum waktu makan siang tiba, tentu saja Ayah Jeon menerima piring berisikan pie apel tersebut dengan senang hati.
"Kamu sudah selesai memasak?" Jeongguk bertanya dan Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Mama Yuna bilang aku harus istirahat dulu, padahal aku mau membantu, tapi aku takut malah mengecoh. Aku tidak handal memasak selain kukis."
Sontak Ayah dan Anak dengan marga Jeon itu tertawa gemas mendengar penuturan Taehyung. Kemudian Jeongguk menarik tubuh pemuda itu agar mendekat, setelahnya mengacak surai caramel itu gemas.
"Ya sudah, mari kita makan pie nya. Ini kamu ikut membantu?"
"Umm! Aku ikut membantu, aku senang masak yang manis-manis, Ayah Jeon." Taehyung menjawab dengan mata berbinar-binar.
"Cocok," Ujar Jeongguk. Ia meraih pie apel dan menggigitnya.
"Huh? Cocok?"
"Cocok dengan kamu, sayang. Kamu juga manis, makanya saya bilang kamu memang cocok memasak makanan manis."
Jangan tanya bagaimana kondisi wajah Taehyung saat ini-merah merona, seperti tomat matang yang baru saja dipetik tuannya.
*
Malam telah tiba, Namjoon dan Jimin juga sudah sampai di kediaman Jeon sejak sore hari tadi. Tidak ada acara mewah yang mereka lakukan di rumah keluarga Jeon. Hanya menonton film, membakar sosis keju dan jagung di dapur, dan memakan kukis. Sesekali perbincangan santai serta candaan terdengar di dalam rumah penuh kehangatan ini.
Taehyung awalnya meminta agar acaranya dilaksanakan di taman belakang seperti saat summer dengan Jimin, tetapi Mama Yuna menolak. Musim dingin tidak cocok dengan acara outdoor seperti itu-apalagi di malam hari, jadi mau tidak mau Taehyung menurut.
Namjoon, Ayah Jeon, dan Jeongguk sedang berbincang. Di depan mereka terdapat setoples kukis coklat, sepiring sosis bakar keju, jagung bakar, dan tiga gelas kopi hangat. Sementara Jimin, Taehyung, dan Mama Yuna tengah menonton Dr. Seuss' How the Grinch Stole Christmas dengan ditemani coklat hangat, sosis keju dan kukis jahe.
"Dulu aku seperti The Grinch saat kecil." Taehyung memulai percakapan. Mama Yuna dan Jimin langsung mengalihkan perhatian mereka kepada sosok yang duduk di tengah-tengah keduanya.
"Dulu kamu hijau, Taehyung?" Jimin bergurau. Mama Yuna sudah siap tertawa kecil, tetapi Taehyung menggelengkan kepalanya serius.
"Kenapa, sayang?" Kali ini Mama Yuna yang bertanya.
"Aku tidak mau sedih malam ini, tapi sudah terlanjur sedih. Uhh, itu-dulu aku juga membenci natal karena aku selalu sendirian." Taehyung memulai ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
120 Minutes (Kookv)
FanfictionTaehyung itu sendirian. Sudah terbiasa sendirian sejak usianya masih belia. Ayah dan Bundanya sibuk bekerja, teman-temannya begitu membencinya karena katanya sih Taehyung terlalu pintar, sehingga teman-temannya sulit sekali mengalahkannya. Taehyung...