Terhitung 4 hari terlalui setelah hari natal, dan hari ini adalah hari ulang tahun Taehyung yang ke 19 tahun. Pagi-pagi sekali Taehyung sudah pergi ditemani Jimin ke cafe milik Seokjin. Mereka pergi karena sang pemilik cafe itu menginginkan Taehyung merayakan ulang tahunnya di sana.
Dengan izin yang ia kantongi dari Mama Yuna dan Jeongguk, Taehyung pergi menuju cafe setelah Jimin datang ke rumahnya untuk menjemput. Keduanya pergi menggunakan bus. Iya. Akan sangat sulit jika membawa mobil dengan kondisi salju tebal seperti ini, dan Jimin tidak mau mengambil risiko.
Setelah perjalanan 40-60 menit, keduanya tiba di cafe milik Seokjin dan di dalamnya sudah begitu tertata seolah dipesan khusus untuk merayakan ulang tahun Taehyung.
"Eoh! Peran utama hari ini sudah tiba!!" Eunha berujar heboh. Anak itu segera meninggalkan pekerjaan menyusun meja cakenya dan segera memeluk tubuh Taehyung. Ia merindukan Taehyung, sungguh.
"Halo Eunha, aku merindukan kalian." Taehyung membalas pelukan hangat dari gadis bermata besar di depannya.
"Hari ini aku repot sekali untukmu," Ujar Yoongi. Pria itu berdiri dengan tangan terlipat di depan dada. Taehyung yang mendengarnya justru tertawa dan segera berlari memeluk Kakak kulkas kesayangannya.
"Oh? Si pendek juga ikut?"
Mata Jimin membola kesal, "Yak! Katakan itu pada dirimu sendiri, dasar tidak sadar diri!"
Yoongi tidak meresponnya, ia memilih untuk membalas pelukan Taehyung dengan muka yang sok masam. Jimin mendengus melihatnya.
"Apa?!"
"Sok dingin, padahal rindu berat 'kan?"
"Yak—"
"Hei? Ada ribut apa ini? Eoh, Taehyung dan Jimin sudah tiba." Itu suara Seokjin yang syukurnya melerai perdebatan tidak berisi antara Jimin dengan Yoongi.
"Kak, terima kasih banyak. Aku pasti sangat merepotkan Kak Seokjin, Eunha, dan Kak Yoongi," Ucap Taehyung. Seokjin hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak Ta—"
"Sudah tahu merepotkan," Ujar Yoongi memotong ucapan Seokjin. Oh astaga, orang itu.
"Hei! Tidak ada yang memintamu memotong perkataanku Min Yoongi. Astaga, atau kau mau kupotong gaji???"
Yoongi kemudian tersenyum. Gummy smile yang jarang sekali ia tunjukkan kini terlihat begitu manis dan membuat pemuda bernama Jimin tertegun melihatnya.
"Astaga, manusia ini bisa tersenyum juga?"
Oh, tolong jangan memancing perang dunia, Park Jimin.
"Sudah, sudah. Kalian tidak akan selesai bertengkar kalau aku tidak bergerak. Karena Taehyungie sudah datang, mari kita rayakan ulang tahunnya secara kecil-kecilan ini." Seokjin berucap sambil bertepuk tangan guna memusatkan perhatian yang lain kepadanya.
*
Ulang tahun Taehyung kali ini adalah yang terbaik. Untuk pertama kalinya ia merasa ulang tahunnya begitu penuh kasih sayang. Terakhir kali ia merasakannya saat usianya 5 tahun, dan setelahnya bagaikan neraka.
Dirayakan oleh teman-teman rekan kerjanya dahulu di cafe, kemudian Jimin mengajaknya ke kedai steak langganan mereka untuk makan siang, jalan-jalan sore bersama Jimin di pinggiran sungai Han dan malam harinya dimasaki sup rumput laut oleh Mama Yuna.
Ayah Jeon juga memberikannya hadiah berupa beberapa buku baru, dan piyama motif bintang. Sepertinya pria usia 40an tahun itu sudah sangat paham dengan selera Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
120 Minutes (Kookv)
Fiksi PenggemarTaehyung itu sendirian. Sudah terbiasa sendirian sejak usianya masih belia. Ayah dan Bundanya sibuk bekerja, teman-temannya begitu membencinya karena katanya sih Taehyung terlalu pintar, sehingga teman-temannya sulit sekali mengalahkannya. Taehyung...