Typo bertebaran.
.
."Hai" Sapa seorang gadis.
"E-evelyn" Ucap Zea terkejut, evelyn asli ada di depannya.
"Maaf sudah buat lu bingung" Ucap Evelyn.
"Jelasin, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa harus gue, dan kenapa lo jiwa lo bisa gak ada di tubuh lo?" Tanya Zea bertubi-tubi.
Evelyn tersenyum.
"Jiwa gue sudah mati dan jiwa lo jiga sudah mati" Ucap Evelyn yang membuat Zea bingung.
"Maksudnya?"
"Jiwa kita sama-sama sudah mati, gue mati karna minum racun, haha rencananya gue ingin ketemu mama secepatnya tapi gue mala terjebak-" Ucapan Evelyn terpotong.
"Lo bunuh diri? Wahh gila, kalau capek jangan milih mati secepat itu, uang lo masih banyak dan sayang kalau di anggurin" Ucap Zea dan mendapatkan tatapan dingin dari Evelyn
"Cih, dugaan gue gak pernah salah sama manusia modelan kayak lo, dasar pengemis" Sinis Evelyn.
Zea langsung murka dan berniat menghajar Evelyn.
"Anjing lo, apa lo bilang tadi hah, sini lo bangsat" Marah Zea.
Saat akan memukul Evelyn, pukul lan itu langsung tembus, mereka seperti arwah.
Dan itu benar.
"Lo tau gak kita itu lagi terjebak sekarang, dan lo mending diam dengerin penjelasan gue" Ucap Evelyn.
Dia sedikit jengah dengan ke bar-bar an Zea.
"Jiwa kita itu sudah mati, alias kita udah mokad, tapi kita masih belum keterima untuk berada di atas sana, karna masih ada yang harus kita lakukan, dan itu mencari kebahagiaan" Jelas Evelyn.
"Kebahagiaan? Mana ada kebahagiaan di dunia ini" Ucap Zea terkekeh seakan itu adalah lawakan.
"Gue juga gak tau, dan kita berdua terpilih untuk hidup kembali di raga gue, karna kita meninggal di waktu yang bersamaan dan sepertinya hidup kita juga hampir sama, gak pernah mendapatkan kebahagiaan" Ucap Evelyn.
"Tapi bagaimana caranya dua jiwa berada di satu raga?" Bingung Zea.
"Karna jiwa kita menyatu, lo juga gak akan ngerasa pernah jadi orang miskin, seakan jadi gue beneran, pasti lo pernah ngerasain nya kan?" Tanya Evelyn.
Zea berpikir dan itu benar, dia merasa seperti sudah kaya dari lahir, apa lagi saat mall dan menatap para pelayan itu.
"Ya, gue pernah ngerasain nya"
"Nahh itu karna jiwa kita ini memang seakan terlahir kembali, kita gak ngerasa di kendalikan oleh yang lain, kita memang ngerasa satu, tapi sifat gue ada di pikiran lo begitupun sebaliknya, gue bahkan bisa bela diri karna jiwa lo di sini, dan lo pasti bakal sombong seperti gue, itu karna jiwa gue masih ada di situ" Jelas Evelyn.
"Raga ini memang satu tapi sifat kita seakan menyatu di tubuh itu, dan itu tubuh gue, kita gak ngerasa di kendalikan, kita bakal ngerasa satu, gak ada jiwa lain, lo masih ingat lo Zea dan sifat kasta tinggi seorang Evelyn juga muncul di kepribadian lo mulai sekarang, itu karena jiwa kita telah menyatu di dalam satu raga" Jelas Evelyn.
"Gue masih gak paham" Bingung Zea
"Udah, nanti lo bakal ngerasain nya, pokoknya sifat gue itu tumbuh di dalam pikiran, lo gak ngerasa di kendalikan karna lo dan gue sudah menyatu, intinya hanya sifat gue yang masuk ke sifat lo, yang ngendaliin tubuh ini sepenuhnya lo, tapi gue ada di pikiran lo, intinya sifat kita menyatu Zea" Ucap Evelyn.
Dia sedikit lelah saat menjelaskan panjang lebar ke Zea.
Kali ini ngerti pliss
"Oke gue paham, intinya jiwa gue masuk ke tubuh lo, tapi sifat lo masih berada di sini dan gue juga seakan mirip dengan lo di sewaktu-waktu kan?" Ucap zea yang akhirnya mengerti.
"Good" Senang Evelyn.
"Lo sih, ngejelasinnya bertele-tele, terus jiwa lo gak bakal bisa ngendaliin di sewaktu-waktu kan?" Tanya Zea.
"Gak, hanya pikiran gue yang tertinggal di situ, gue salah bilangnya jiwa kita menyatu hehe, intinya hanya sifat gue yang tertinggal di sana, tapi jiwa gue bisa ngerasain apa yang lo rasain, jiwa gue gak berada di sana, gue berada di tempat lain, bersama jiwa lain yang belum di Terima, dan gue berharap lo berhasil menjalani hidup sebagai gue, semangat" Ucap Evelyn tulus.
Zea tersenyum, Evelyn tak seburuk itu.
Dan Zea terbangun dari tidurnya.
Sinar lampu menerangi pandangannya.
"Nona, maaf memasuki kamar nona t-tapi jam sudah 06.57, saya takut nona telat. nona bilang jam 07.00 kelas nona akan di mulai-" Ucapan pelayan itu terpotong kalau Evelyn langsung bergegas menuju kamar mandi.
.
.
.Terlambat sekolah tidak menghambat Evelyn masuk ke sekolah.
Satpam membukakan gerbang dengan suka rela.
Evelyn masuk ke dalam sekolah dan sekolah sudah sepi, karna semua orang sudah masuk kelas.
"Jadi males ke kelas" Ucapnya.
Dan dia malah menuju UKS.
Benar kata Evelyn asli, kesukaan dia bahkan menjadi kesukaan nya sekarang.
Evelyn dan teman-teman nya itu sebenarnya mempunyai tempat khusus kalau mau bersantai, bahkan jadi tempat bolos.
Tapi Evelyn terlalu malas untuk ke sana.
Selain berisik, mereka juga menggosibkan orang miskin dan Evelyn muak mendengar itu.
Pasti mereka sedang bolos di sana, karna rata-rata mereka itu malas masuk kelas.
Tapi nilai mereka tetap tinggi, di karna kan otak mereka.
Mereka itu sangat pintar, apa lagi Evelyn.
Hanya saja sifatnya seperti setan.
Sombong, merendahkan, bahkan membully anak miskin di sekolahnya.
Evelyn itu jahat.
Itu dia melakukan agar tak ada yang mendekatinya.
Dan anehnya mereka tetap saja mendekatinya.
Itu memuakkan.
Hidup monoton mu itu terjadi karna dirimu sendiri Evelyn, kamu terlalu menjauhkan diri dari Orang-orang.
.
.
.Segitu dulu ya
Ada yang masih bingung gak?
Intinya gitu.
Oke jangan lupa vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
It girl Evelyn
Mystery / ThrillerZea Aksara adalah mantan criminal yang baru saja berhasil kabur dari penjara. seringai kemenangan itu muncul di wajahnya. dia berpikir bahwa dia sudah menang, tapi itu hanya angannya saja. Zea di tembak oleh polisi yang tiba tiba saja datang entah...