18 : psyco

2.1K 127 18
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

"A-ampun gue mohon!!" Ucap seorang gadis yang ketakutan bukan main.

Bahkan gadis itu berlutut di kaki gadis lainnya yang memandang sombong ke arah gadis rapuh yang berlutut itu.

"Cium kaki gue!" Perintah nya.

"A-apa?" Kaget gadis yang berlutut itu.

"Gue tau Lo gak budek Sinta!" Ucap Evelyn menyeringai.

Sinta menatap tak percaya, bukankah ini terlalu kejam?

Dia tau Evelyn memang kejam tapi dia tidak menyangka kalau gadis dingin itu sekejam ini.

"Hiks m-maaf Lyn! G-gue salah maaf" Isak Sinta ketakutan.

Mereka sekarang berada di ruang penyiksaan, dengan Evelyn dan Sinta yang hanya berdua.

"Alasan?" Tanya Evelyn membuat Sinta bingung.

"H-ha?"

"Alasan lo ngelakuin itu Sinta sayang~!" Seringai Evelyn.

"G-gue..gue g-gue hiks"

Plakk.

"NGOMONG YANG BENER ANJING!!" Teriak Evelyn menampar keras wajah Sinta, bahkan sampai pipi Sinta berdarah di buatnya.

Gadis di depannya ini sungguh merepotkan, merusak rencananya saja.

Pasalnya, Evelyn tidak sengaja melihat siswi ini di rekaman cctv saat 1 hari setelah kejadian pembunuhan itu.

Sudah pasti dialah yang menghapus rekaman cctv itu.

Evelyn kesal, gadis itu merusak rencananya.

Plakk

Buggh

Plakk

Evelyn menampar dan menendang Sinta dengan kuat dan Sinta hanya bisa merintih kesakitan.

Dia tidak dapat melawan, kakinya di ikat dan tangannya tadi di sentrum saat dia di seret ke sini.

"A-ampun El!! Hiks...maaf ampun" mohon Sinta yang hanya bagai angin lalu di pendengaran Evelyn.

Setelah puas menghajar Sinta yang tak berdaya itu, Evelyn berjongkok dan berbisik ke Sinta.

"Mati langsung atau siksa dulu?" Tanya Evelyn memberi pilihan.

Sinta terkejutnya bukan main, pilihan macam apa itu.

Sinta memohon maaf tapi kayaknya itu hanya sia-sia saja.

Karna bagaimanapun juga Sinta sudah mengetahui alasan Evelyn ingin mengetahui pelaku itu yang merupakan bos dari Sinta, jadi dia harus membunuh Sinta agar tidak ada yang bocor.

"M-maaf Lyn! G-gue..gue"

"Ck, Lo masih mau hidup?" Tanya Evelyn pada Sinta.

Sinta langsung mengangguk cepat.

"Kasih tau siapa pelaku itu!" Ucap Evelyn.

Sinta mematung, kalau memberi tahu dia akan tetap mati kalau tidak di kasih tahu dia juga akan mati, apa yang harus dia lakukan?!!

"Siapa dia?!" Tekan Evelyn.

"Hihi! Gak mau kasih tau ya?" Ucap Evelyn.

Sinta hanya diam mematung dengan raut ketakutan.

Merepotkan.

Evelyn menelpon seseorang, orang itu adalah anak buahnya.

"Ke sekolah sekarang! Tugas lo bawa gadis ini ke tempat perumahan terpencil yang ada di hutan jalan anggrek" perintah Evelyn.

It girl EvelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang