4 : ruang penyiksaan

3.8K 169 11
                                    


Typo bertebaran

.
.
.

Byurr

Kely di dorong ke kolam renang yang dalamnya sekitar 4 meter.

Untung saja kely bisa berenang.

Evelyn benar-benar membawa kely ke ruang penyiksaan nya.

Ruangan ini terdapat di pojok sekolah, dan itu hanya dia dan gengnya ini saja yang tau. para guru dan murid tidak ada yang tau, mereka pasti menganggap ruangan kosong ini adalah ruangan pribadi kedua milik geng Evelyn.

Dan itu benar, ruangan ini memang ruang pribadi milik mereka.

Tapi lain fungsinya dengan ruangan yang satunya.

Ini ruang penyiksaan.

Dan kely sudah masuk ke dalam ruangan itu yang secara otomatis dia akan di paksa keluar dari sekolah dengan penyiksaan yang Evelyn berikan.

Korban Evelyn rata-rata menyerah dan memilih keluar.

Apa kely akan keluar juga?

Yang mendorong kely tadi adalah Vania.

Gadis imut itu tertawa nyaring.

"Gimana lyn, dorongan gue bagus kan?" Tanya vania pada Evelyn.

"Lumayan" Jawab Evelyn menyeringai.

Kely menatap mereka tajam, mereka gila.

"Kalian gila! Apa kalian gak punya hati!! kemana hati nurani kalian hah, hiburan kalian ini gila" Teriak kely marah.

teman-teman Evelyn tertawa mendengarnya.

Evelyn tersenyum memandang kely.

"Ini menyenangkan kely! lo cukup nikmatin aja oke" Ucap Evelyn santai.

Kely yang kesalnya sudah tak tertahan lagi, dia menyiram Evelyn dengan air menggunakan tangannya.

Teman Evelyn terkejut dengan perlakuan kely.

Wajah Evelyn penuh dengan air, tapi dia malah tersenyum tak menunjukkan kalau dia marah.

"Lo yang paling berkuasa di sekolah ini kan? Lo iblis yang semena menang Evelyn! hanya karna kekuasan orang tua lo, lo bisa seenaknya. lo itu hanya anak yang kurang didikan" Teriak kely kejam.

Sudah di bilang kely ini tak akan takut dengan apapun, termaksud Evelyn sekalipun.

Evelyn hanya diam dengan tatapan kosong.

Dia menatap dalam kely.

Gadis ini adalah orang pertama yang menghina nya di hadapannya.

"Bawa dia pergi" Ucap Evelyn ke temannya.

Mereka menatap Evelyn khawatir akan ucapan kely.

Pasti itu sangat menyinggung Evelyn.

"Kalian budek? bawa gadis sialan itu pergi dari hadapan gue!!" Kesal Evelyn.

Liam pun gercep langsung membawa kely keluar dari ruangan itu.

"L-lyn?" Alexa sedikit khawatir dengan perasaan Evelyn.

Tapi raut Evelyn hanya kosong dan seringai kecil muncul di wajahnya.

Tak menunjukkan dia tersinggung dan sedih mendengar ucapan kely.

"Gue pulang" Ucap Evelyn pergi dari sana.

.
.
.

"Ina, apa Elyn ini iblis?" Tanya Evelyn ke kepala pelayan yang mengasuhnya sedari kecil.

It girl EvelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang