Typo bertebaran.
.
.Evelyn tidak ingin menunda waktu lagi sebelum alur ceritanya berjalan menuju akhir.
Dia datang ke sekolah dan segera menuju kelas kely.
Semua murid kelas itu menatap Evelyn takut.
Mereka pasti mengira Evelyn akan membully kely lagi.
Kely menatap heran Evelyn, tanpa banyak basa basi lagi Evelyn segera menarik kely menuju ruangan penyiksaan.
Itu satu-satunya tempat yang aman dari pembicaraan ini.
Kely yang di bawa ke sini menatap tak percaya ke arah Evelyn. Dia mengira Evelyn akan membully nya.
"Kok Lo tega sih, punya hati gak sih Lyn? seenggaknya dikit aja" ucap kely yang mulai lirih.
"Berisik" Evelyn segera menarik kely menuju kursi.
Evelyn menatap kely dan menghela nafas nya.
"Uh oke, gue mau ngomongin ini dari lama! Sebulan yang lalu ada seorang murid yang mati bunuh diri. Dia adalah murid beasiswa di SMA ini dan dia juga orang yang pernah masuk keruangan penyiksaan ini, Lo pasti tau dia siapa" ucap Evelyn, oke dia tau ini terlalu cepat tapi dia tidak punya pilihan lain selain bertindak sebelum alur menuju akhir.
"L-lo..jangan bilang kala-" Evelyn segera memotong ucapan kely yang sudah tau menuju arah mana, pasti gadis itu curiga dialah pelakunya.
"Bukan gue! Lo pikir ada maling yang bakal ngaku. Pikir pake otak beasiswa Lo itu" sinis Evelyn.
"Gue sama kayak Lo, menjadi saksi mata atas kasus bunuh diri ini" jelas Evelyn.
"Dia bukan bunuh diri, Tapi di bunuh" bantah kely.
Damm, ini yang Evelyn harapkan dari tadi, kely mulai membukanya dan di situlah dia akan menjalin bekerja sama.
"Apa? Tapi gue waktu itu lihatnya dia terjatuh tanpa ada orang yang berada di atas gedung! waktu itu gue telat pulang dan berakhir melihat kejadian mengerikan itu" ucap Evelyn mulai memainkan perannya.
"Gue....gue lihat ada orang yang bunuh dia, tapi...gue gak tau wajahnya" jelas kely.
Evelyn menatap kely, dia yakin kely masih curiga kalau Evelyn pelakunya.
"Hilangkan kecurigaan Lo itu kely, sekejam apapun gue sama orang kayak Lo, gue gak sampai ngebunuh. Kalau itu gue gak mungkin gue ngaku ngobrol gini sama Lo, tujuan gue jadiin Lo babu waktu itu juga karena gue ingin dekat dengan Lo dan ngomong soal ini" ucap Evelyn, dia tau kely masih sedikit curiga dengannya.
"Karna waktu kejadian...gue lihat Lo ada di sana" sambung Evelyn.
Akhirnya kecurigaan kely mulai pudar, dia berpikir Evelyn ada benarnya juga.
Gadis itu sama sepertinya, menjadi saksi mata atas pembunuhan sahabatnya.
"Gue tau Lo sekarang lagi mencari siapa pelakunya kan? Gue lihat waktu di gudang sekolah Lo mengobrak ambrik isinya. Lo pasti lagi cari tentang pelaku itu? Kely....." Evely nenggantung ucapannya.
Kely diam menunggu Evelyn melanjutkan ucapannya.
"Ayo kita bekerja sama" sambung Evelyn.
Kely kaget dan sekaligus senang, apa pelakunya akan cepat tertangkap jika dia dan Evelyn bekerja sama?
Dengan cepat kely mengangguk setuju tidak peduli ada apa di balik itu, gadis itu sepertinya sudah percaya 100% kepada Evelyn.
Dia tidak ingin Evelyn berubah pikiran nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It girl Evelyn
Mystery / ThrillerZea Aksara adalah mantan criminal yang baru saja berhasil kabur dari penjara. seringai kemenangan itu muncul di wajahnya. dia berpikir bahwa dia sudah menang, tapi itu hanya angannya saja. Zea di tembak oleh polisi yang tiba tiba saja datang entah...