Typo bertebaran.
.
.Hujan terus membasahi Evelyn, raut wajah yang dingin itu meratapi keadaan yang dia alami.
Dalam hatinya dia terus mengumpati Malvin.
Wajah tanpa ekspresi nya itu tidak selamanya dia bisa bertahan, ingin sekali dia meruntuhkan tembok yang dia bangun.
Dia benci keadaan ini.
Perasaan sialan.
Kata-kata Malvin yang menyebutnya anak kurang kasih sayang itu terus terngiang-ngiang di pikirannya.
Itu memang benar, dia kurang kasih sayang, tidak ada yang mencintai, dia sendiri.
Dia hanya takut di khianati, dia takut di manfaat, dia takut di bohongi dan di jatuhkan harapannya.
Sendiri memang lebih baik, tapi tidak selamanya dia bisa sendiri.
Tapi dia kesepian.
Evelyn berjalan tanpa arah, dia bahkan tidak tau jalan pulang.
Menangis dalam keadaan hujan, membuat air matanya bercampur dengan rintihan hujan yang terus turun.
Hingga seseorang menariknya untuk berteduh dari hujan.
"Lo gila! Nanti lo bisa sakit kalo kehujanan terus" Omel orang itu.
Yang ternyata itu kely.
Evelyn menatap kely dingin.
"Gausah peduli, lo bukan siapa-siapa gue" Dingin Evelyn.
"Jangan keras kepala, ayo ke rumah gue kita ganti baju lo, nanti lo bisa demam kalo gak segera di ganti" Kely segera menarik Evelyn untuk pergi ke rumahnya.
Evelyn tak menahannya, karna tenaganya sudah lemah.
Dia hanya manusia biasa yang bisa lelah, dia tidak sekuat itu.
Walau dulunya dia penjahat, bukan berarti dia tidak bisa lelah, dia hanya seorang gadis biasa.
Sesampainya di rumah kely, kely segera mengambil pakaiannya.
Evelyn menatap rumah gadis itu.
Sederhana tapi terasa hangat, thiara menatap foto-foto yang di pajang setiap inci rumah itu.
Keluarga kely ternyata harmonis, perkembangan gadis itu bahkan ada di setiap fotonya.
Sepertinya kely mempunyai satu kakak perempuan.
Orang tuanya lengkap dan sangat hangat.
Begitu beruntungnya gadis itu, tanpa sadar tumbuh rasa iri di benak Evelyn.
Kely keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah baju.
"Nih, maaf kalo bajunya gak sebagus baju lo, tapi baju ini hangat dan bisa bikin lo gak kedinginan lagi" Kely menyerahkan baju itu.
Evelyn hanya diam menatap kely dalam, dia dapat merasakan ketulusan dari pertolongan yang gadis itu lakukan.
Tapi tetap saja di benak Evelyn tetap bersikeras untuk tidak terlalu membuka diri kepada orang seperti lain.
Itu hanya akan menyusahkan dirimu, pikirnya.
"Diam bae lo, ayo ambil" Ucap kely yang akhirnya menyodorkan pakaian itu dan memaksa Evelyn untuk segera menggantinya.
"Lo-" Ucapan Evelyn terhenti.
Dia tidak ingin berdebat sekarang, oke dia akan mulai belajar mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
It girl Evelyn
Mystery / ThrillerZea Aksara adalah mantan criminal yang baru saja berhasil kabur dari penjara. seringai kemenangan itu muncul di wajahnya. dia berpikir bahwa dia sudah menang, tapi itu hanya angannya saja. Zea di tembak oleh polisi yang tiba tiba saja datang entah...