"Kita abadi dalam sebuah karya"
bahasanya rusuh, bocah bukan pendosa jauh-jauh
18+ lgbt
.
.
.
pada dasarnya cinta sejenis itu tidak akan berakhir bahagia jika kita berada di habitat yang tidak sebenarnya.
tidak selalu tentang nafsu
Pagi ini gak secerah hari-hari sebelumnya. Menurut prediksi cuaca, kemungkinan hari ini akan turun hujan lebat di sekitar pukul 09.00.
Sam keluar dari kos an sejak tadi pagi pukul 05.30 untuk berkeliling sekitar komplek dengan lari kecil. Hari ini Sam tidak punya jadwal kelas dan kerja.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 08.56 dan Sam masih berada jauh dari tempat kos an.
Sam menepi di sebuah swalayan untuk membeli sebuah kopi. Benar saja, langit kota ini sudah mulai meredup. Tetes demi tetes air sudah mulai berjatuhan.
Dengan segera Sam menyelesaikan transaksinya. Lalu duduk di depan swalayan itu sambil menikmati kopi hitamnya.
Rasanya aneh. Berkelana sendiri. Hidupnya berubah saat pisah dari orang tua. Sam bukan tipe orang mandiri, dia manja. Benar-benar manja. Ibarat, jika dia malas ambil makan, dia gak akan makan. Dan dulu selalu ada mama yang selalu menyuapinya. Sekarang? jauh.
Menatap langit, dan orang yang berlarian kesana kemari menghindari hujan pagi ini. Teguk demi teguk ia habisnya segelas kopi itu.
Sudah sekitar 20 menit Sam menunggu, namun hujan semakin deras. Ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya tidak perduli dengan hujan. Ia berlari menyusuri jalan, rasanya bebas, namun hampa.
*** "rokok lagi sam?" suara Naya yang mendekat ke arah Sam.
"loh, kapan lo masuk?" Sam mematikan rokoknya dan menoleh ke arah Naya.
"tadi, waktu lo ngelamun. Gue kangen"
Sam tersenyum tipis, berdiri dan beranjak memeluk Naya. Naya membalas pelukan itu dan menyandarkan kepalanya bahu Sam.
"lo tadi hujan-hujanan? badan lo anget sam, udah minum obat?" tanya Naya di dalam pelukan itu.
"gue sehat kok, kalo udah cium lo" jawab Sam sambil melepaskan pelukannya. Ia berjalan ke arah nakas dekat kasurnya. Mengambil handphonenya.
Sam membuka handphone nya dan melihat semua notifikasi. Pandangannya langsung kosong, ia tak tau harus bagaimana?
"siapa?"
Sam tersadar dari lamunannya lalu menatap Naya.
"ada masalah?" Naya mendekati Sam dan melingkarkan tangannya di pinggang Sam, lalu menyandarkan kepalanya di dada Sam.
Sam tersenyum dan membalas pelukan Naya sambil mengelus rambut Naya.
"mau cium nay, kangen bibir lo"
Naya bergegas melepas pelukannya dan mendorong Sam ke kasur dan menindihnya. Ia menangkup pipi Sam dan mulai melumat bibir milih Sam. Tak kalah dari Naya, Sam juga sebaliknya. Dia mulai meraba punggung mulus Naya dari balik tank top yang Naya kenakan.
*** Ah rasanya hidup gak akan ada habisnya jika hanya menceritakan kisah yang membosankan.
Hari ini jadwal Naya sangat padat. Kegiatan di univ dan sebagai anggota sebuah organisasi tentunya, membuat Naya sepertinya malam ini tidak bisa pulang ke kosan.
Tentu saja ada Sam yang selalu setia dengan Naya. Hahaha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.