Malam itu benar-benar panas. Namun pada akhirnya Sam hanya memuaskan Naya, tidak dirinya juga.
Flashback
"kurangin ucapan kotor mu itu" Sam mengeluarkan jarinya dari vagina Naya. Naya sudah lemas karena sudah cum berkali-kali. Keringat di tubuhnya sudah mengalir.
Sam berjalan ke kamar mandi untuk membasuh tangannya. Lalu ia mendekat ke arah Naya, ia mengecup singkat kening Naya.
Perlakuan yang tak terduga dari Sam benar-benar sangat di sukai Naya.
"kamu mau kemana? aku mau ikut, tapi sakit banget"
"mau rokok, disini aja. Nanti aku balik, istirahat dulu aja nay"
Sam pergi keluar kamar meninggalkan Naya dikamar itu, Naya kini berusaha mengambil selimut dan menutupi tubuhnya. Walau kondisi ruangan ini sangat panas, namun dia juga tak berdaya untuk memakai pakaian.
Langkah Sam terhenti disebuah taman tengah kos jam an itu. Ya bentuk tempat itu berada di belakang club membentuk persegi dengan taman di tengah, dilengkapi air mancur kecil.
Sam merogoh kantongnya dan mengeluarkan rokoknya. Sam merasa orang terbejat didunia saat melakukan hal ini kepada Naya, ia ingin melindungi Naya, tapi ia sendiri tidak menjaganya.
Naya itu sebenernya masih straight namun karena Sam, ia mencoba rasanya dicintai perempuan. Kenyataan itu yang sering membuat Sam sangat frustasi.
Flashback off
Hari ini Sam dan Naya sama-sama tidak ada jadwal kuliah, lebih tepatnya Naya ijin untuk kegiatan BEM karena kondisi fisiknya masih kurang enak semenjak malam itu.
Dan Sam hanya memiliki jadwal mangkal di warung buk Asri. Dia juga sedikit ada urusan dengan Marjo.
***
Sam menghampiri Naya di kamar kosnya. Dengan setelah kaos hitam polos dan celana selutut berwarna coklat, rambut di gerai seakan aura Sam sangat memesona."nay, kamu udah mendingan? mau nitip sesuatu gak? aku mau ke buk Asri"
"bubur"
"oke, see you" Sam mengecup bibir Naya singkat dan pergi.
***
Udara kota hari ini terasa sangat sejuk. Pengendara di jalanan tidak sepadat biasanya.
Motor sam berhenti melaju di depan sebuah rumah minimalis dengan sebuah warung yang ada di depan rumah itu.
"loh, tumben kesini? gak ada angin gak ada hujan. Ada apa?" suara tenang itu menyambut kedatangan Sam.
"janjian sama marjo buk, anaknya ada?"
"di kamar, masuk aja"
Sam menganggukan kepalanya lalu berjalan menuju kamar marjo. Hubungan mereka sudah seperti saudara, tapi juga tidak seakrab itu.
***
"joo, kemane lo" Sam membuka pintu kamar milik marjo. Dan memperlihatkan seorang pria tengah mengenakan
headphone dengan kesibukan melukis.Sam berjalan menghampiri marjo, dan mengambil headphonenya.
"APASIH ANJ- eh, ada apa?"
"lah? bukannya lo yang nyuruh kesini?"
"oh? iyakah?"
"asu lo, masalah job kali" Sam mengucapkan sambil berjalan kearah kasur Marjo dan dengan santai tiduran disana.
"apa iya? ohh iya. Ada cafe baru butuh karyawan tetap di bagian kasir, gajinya lumayan cok. Yang punya cakep lagi" dengan semangat, Marjo menceritakan itu dan menyusul Sam yang tengah tiduran.
"secantik apa?"
"seksi bro"
"anjing lo"
Hampir 3 jam Sam dan Marjo berbincang hingga akhirnya Sam memutuskan untuk pulang. Ia berpamitan kepada buk Asri dan pergi mencari bubur ayam pesanan Naya.
Sam pergi menuju tempat bubur ayam langganan Naya. Dan tak lama kemudian dia pergi ke kos untuk memberikan bubur itu. Sesampainya di kos, Sam memarkirkan motornya. Terlihat sebuah mobil tak asing dimatanya.
"haha, kesini juga lo" Sam berjalan ke rumah pemilik kos
"buk, nitip ini ya. Tolong kasih ke Naya nanti, saya ada urusan" Sam memberikan kantong berisi sebungkus bubur ayam dengan Styrofoam, Bu kos sedang berbincang dengan rekan-rekannya untuk bertukar informasi (gibah) pun juga sedikit bingung
"buset, siap"
"pamit dulu buk"
***
Hari-hari berlalu sangat membosankan, semua hampa. Setelah pulang dari rumah Marjo waktu itu, Sam menambah jam kerjanya di tempat yang di rekomendasikan Marjo. Dia enjoy, namun waktunya bersama Naya kini berkurang jauh. Naya pun juga lebih banyak menghabiskan waktunya di kampus.
Hubungan mereka tidak seramai sebelumnya. Hampa, Sam hanya pulang jika butuh tidur saja. Juga terkadang Sam tidur di tempat kerja.
Entah apa yang membuat mereka seperti ini, hubungan melalui pesan pun jarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Part ini, sampai sini ya, author galau brutal. Hubungan kandas, anjay. See u

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
Diversos"Kita abadi dalam sebuah karya" bahasanya rusuh, bocah bukan pendosa jauh-jauh 18+ lgbt . . . pada dasarnya cinta sejenis itu tidak akan berakhir bahagia jika kita berada di habitat yang tidak sebenarnya. tidak selalu tentang nafsu