21

391 12 0
                                    

2 tahun terkahir, Sam sama sekali tidak pernah menampakkan dirinya di hadapan Naya. Beberapa waktu, Naya datang menghampiri apartemen Sam, sekedar memberi sebuah makanan, atau surat.

Mereka tidak lagi menjalin hubungan, semenjak kejadian itu. Di kehidupan nyata maupun media sosial. Sam menutup diri dari dunia Maya, dan berganti nomor untuk diketahui beberapa rekan saja.

Banyak surat yang hanya menjadi pengisi Box itu. Beberapa balasan yang tak tersampaikan kepada pengirim.

"SAAMM, LO DIMANA?" teriakan Hera ini sudah seperti Guru kesiswaan yang stres karena menghadapi anak-anak yang nakal.

"dapur"

Sam melangkahkan kakinya menghampiri sumber suara yang sangat kencang itu dengan segelas teh hangat di tangannya.

"lo jadi berangkat kapan?"

"lusa mungkin?"

"ih, cepet banget cok. Lo janji ya buat balik? apa gue ikut aja?"

"gak usah, ngapain ikut?"

"jagain lo lah, siapa tau lo takut kalo dokternya galak, gak inget dul-"

"udah deh anjing, bantu beres-beres dong" pinta Sam sambil berjalan ke arah kamarnya. Hera pun mengikuti dari belakang.

"anaknya masih ngirimin lo barang? lo yakin gak kasih kabar dia dulu sebelum pergi?" tanya Hera sambil memutar-mutar box coklat berisi surat-surat dari Naya untuk Sam.

"dia udah punya seseorang yang bisa jaga dia her. Yaudah sih"

"terserah lo dah. Ibu nanya in kabar lo tadi"

Orang tua Hera memang cukup dekat dengan Sam, mereka sudah seperti saudara. Bahkan seperti orang tua kandung di saat orang tua Sam jauh.

"terus lo bilang gimana?"

"baik"

"lo gak mau jenguk-jenguk rumah? atau nyamperin bokap lo?"

"gak siap gue kalau balik-balik ngasih kabar kaya gini"

"tapi ya Sam? masa iya nyokap lo gak hubungi Lo sama sekali sejak kejadian itu? atau dia kenapa-napa?"

"gak tau her, udah deh. Sakit hati ingetnya"

"sorry"

Mereka menghabiskan waktu hari ini dengan berbincang, memakan makanan favorit tentunya memesan melalui online.

Disela-sela pembicaraan tiba-tiba Sam mendapatkan sebuah pesan. Dari bawahan nya di cafe.

"siapa?"

"oh, ada anak ngelamar kerja di cafe buat gantiin gue selama gue pergi"

"lo yakin cari orang baru? gak tunjuk aja orang lama cafe?"

"kayaknya mending cari baru gak sih her? tapi menurut lo gimana?"

"ngikut aja gue, nanti kalo gak becus biar gue yang urus"

"okelah"

"emang udah dapet orangnya?"

"udah. Gue gak asing sama orangnya, tapi gue gak tau siapa dia"

"ada fotonya?"

"ada di surat lamaran nya"

"coba liat"

Sam menunjukkan sebuah lamaran dengan menunjukkan sebuah foto kecil di pondoknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang