14

557 17 5
                                    

Sam menyeret Naya ke toilet kampus. Kamar mandi itu berada di sebuah lorong bawah tangga. Badannya sudah sangat panas melihat Naya yang dilecehkan Aldi.

"s-sam.. ini masih di kampus"

"lo tadi juga ciuman sama Aldi di lapangan"

Sam mendorong tubuh Naya hingga terbentur tembok toilet. Naya terlihat memberontak akan perlakuan Sam. Entah kenapa, dia menolak kali ini. Tapi Sam yang sudah tersulut emosi semakin gencar memaksa Naya untuk berciuman dengannya.

"mpshh" dengan sekuat tenaga Naya mendorong tubuh Sam, tapi pada dasarnya Sam lebih kuat.

akhirnya Sam melepaskan ciuman itu "pulang nay, biar gue yang bilang sama ketua lo"

flashback

Setelah menerima informasi dari temannya, Sam pun mencari-cari keberadaan Naya. Dan mata Sam terpaku oleh sepasang manusia. Ya, Naya dan Aldi.

"BABI" Sam berlari berjalan menghampiri mereka. Tidak hanya Naya dan Aldi, disana juga ada beberapa anak lain. Jenifer juga terlihat ada disana.

Disebuah depan stand makanan. Mereka tengah bermain game. Truth or Dare. Dengan camilan dan beberapa minuman soda.

Disana Sam melihat itu Naya tengah berciuman dengan Aldi? Yo? gila? di acara kampus, banyak orang? dan mereka panitia? untuk apa?

Sam datang dan menarik tangan Naya.

"APAAN ANJING, PANITIA GAK KERJA MALAH MAIN ASU" dengan emosinya Sam melontarkan ucapan itu dan banyak pasang mata yang melihatnya.

Sam dan Naya pacaran tapi tidak banyak orang yang mengetahuinya, ya? mereka pasangan lesbian? tidak mungkin diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

"apasih? lo siapa?" tambah Aldi, dan terlihat ada 2 teman Aldi yang siap untuk menghajar ditempat.

"urusan lo sama gue Al" Sam menarik tangan Naya dan pergi.

Jeniffer yang melihat itupun tidak berbuat apa-apa.

flashback off

Sam mengajak Naya pergi ke warung buk Asri dan mengambil motornya. Dia melepaskan jaket yang dia kenakan lalu membalutkan jaket itu ke pinggang Naya.

Malam yang semakin larut membuat pikiran keduanya menjadi kalang kabut. Naya naik ke motor itu dan memegang erat kaos yang dikenakan Sam. Ia menyandarkan kepalanya pada punggung Sam.

Takut dengan Sam? atau takut dengan organisasi nya?

"Sam, itu tad-"

"bacot lo nay" Sam menepikan motornya di depan sebuah ruko tutup. Ia mematikan mesin motor dan membuka helm nya. Kepalanya panas, oh Tuhan bukan ini yang dia inginkan.

"maaf.." suara lirih itu keluar dari bibir Naya, dengan tangan yang tetap meremas kuat kain kaos milik Sam.

Helaan nafas kuat dikeluarkan oleh Sam, ia mendongakkan kepalanya. Frustasi gak si lo anjing. Pacar lo yang masih labil antara suka cwok apa cwek terus ada kejadian gini? apa gak ditinggal straight lagi si Sam.

Dulu Jennifer sekarang Naya. Gak. Kita akan selesai sampai akhir.

"turun" Sam menyuruh Naya untuk turun dari motornya. Dan perintah itu pun langsung dituruti oleh Naya. Sam juga ikut turun dari motornya. Kondisi jalan sudah sedikit sepi. Karena malam semakin larut dan tempat yang dilewati Sam juga terkenal tidak terlalu ramai orang.

Sam memeluk Naya dengan erat, ia menompangkan kepalanya di atas kepala naya.

"jangan sekarang, gue bakal lepas lo, tapi jangan sekarang nay. Dan gak sama Aldi"

"maaf Sam, tadi main, dan aku gak tau, aku bingung, aku gak bermaksud"

"bohong gak sih nay? Lo lakuin itu, lo Nerima itu, tanpa penolakan sedikit pun? dan Lo bilang lo bingung dan gak bermaksud? gue yang bodoh kayaknya" Sam tertawa sengit dengan posisi masih memeluk Naya. Air matanya turun tanpa ia sadari. Lalu helaan nafas Sam keluar lagi bersamaan dengan ia melepaskan pelukannya dengan Naya.

Naya tak tau harus apa itu pun hanya menundukkan kepalanya. Sam meraih tangan Naya dan mengajaknya kembali ke kosan.

***

Sam dan Naya sudah berada di kamar milik Naya. Terlihat beberapa pakaian yang ingin Naya kenakan namun tidak jadi tergeletak begitu saja di atas kasur. Sam merebahkan badannya di atas kasur Naya. Dan Naya duduk di tepi kasur dengan pikirannya yang entah kemana.

"lo tau gak sih nay, hal yang paling gak gue suka ngejalani hubungan kaya gini? gue gak bisa maksa seseorang buat harus sama gue, dan gue berusaha buat gak habisin cinta gue ke satu orang karena gue tau dia gak akan bisa sama gue" Sam mengeluarkan 1 pack rokok dan korek dari sakunya "pikirin yang Lo mau sekarang nay, gue anterin balik kalau emang lo masih mau lanjutin acara kampus. Atau Lo mau diem di rumah. Gue di atas, naik aja kalo lo butuh apa" Sam keluar dari kamar Naya, disaat Sam pergi itu pun Naya masih senantiasa merenung dengan pikiran tidak terarah nya.

Langkah kaki kaki itu membawa Sam menuju ke balkon kosan. Dinginnya angin malam ini benar-benar mencekam.

Sam menyalakan 1 batang rokoknya dan menghisap perlahan rokoknya dengan pemandangan bangunan dan jalan yang menyala karena lampu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kalian tim sad end apa hap end
see u

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang