9

885 23 0
                                    

"jo, lo punya rekomendasi bar lgbt gak?"

"ada nih, punya pacar gue. Hahaha" marjo menjawab pertanyaan Sam dengan santai.

"promosi lo"

"nanti malem kesana mau? tumben banget kenapa nanya bar?"

"stres berat, butuh hiburan"

"kaya punya duit banyak aja lo mau nyewa nyewa lacur"

"ya ada lah kalau cuma buat itu aja"

"cewe lo gimana sam? lo punya pacar"

"terus?"

"sakit hati gak sih pacar lo?"

"gue gak rela gue bejat ke dia"

"lah? bukannya selama ini juga lo sex sama dia?"

"foreplay doang, gue gak berani main keras sama dia"

"gila lo sam"

"udah ah, gue cabut. Entar kabar-kabar kalau berangkat"

Sam melanjukan motornya dari warung buk Asri. Entah apa yang Sam pikirkan saat ini.

***

Seperti rencana, malam ini marjo dan Sam akan pergi ke club milik kekasih Marjo. Yaps, Marjo itu gay.

Naya POV

Hari yang cukup melelahkan. Jam sudah menunjukkan pukul 22.26 WIB dan aku baru pulang dari rumah Jenifer buat kumpulan BEM. Sam seharian belum terlihat kemana ya. Aku keluar dari kamarku, dan melihat masuk ke kamar Sam. Jujur aroma kamar Sam itu candu buat ku.

Daun? ada mint, bukan apa ya enak banget deh pokok baunya. Kalau kalian pernah cium aroma parfume summer swing nah itu.

Aroma tubuh Sam itu kaya itu, tapi parfume punya dia bukan itu. Ah gimana jelasin nya ya. Gitu pokok.

"Sam, kamu kemana" kamar Sam kosong. Apa dia masih di luar? dia terbiasa jarang kasih kabar kalau kemana-mana. Nanti tiba-tiba dia muncul, tiba-tiba ilang.

Aku balik ke kamar dan memutuskan untuk tidur. Energi ku rasanya sudah tinggal 2 persen saja. Aku pun mulai terlelap dalam tidur ku.

***

Suara itu masih tetap menghantui ku, kenyataan bahwa Sam mantan Jenifer pun mengganggu pikiranku. Sudah lama berlalu namun pikiran itu tidak bisa di tepis

"lo mau tau gak? sebenernya gue ini mantan Sam, dan gue gak nyangka kalau dia pacar lo sekarang. Hahaha. Gak nyangka lo doyan bekas gue nay. Selama ini gue kira lo itu gak doyan begituan, eh dapet-dapet spek Sam" Seolah itu adalah makian buat ku, Sam gak gitu. Tapi apa iya aku sekotor itu? gak mungkin aku libatin masalah gini di organisasi kan?

Aku terbangun dan rasanya udara ini panas banget. Itu mimpi buruk yang pernah aku dapat. Berapa lama aku tertidur? Aku buka hp, dan melihat notifikasi dari Sam.

(ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi)

Gak jelas banget ni anak, tiba-tiba ijin jam segini. Dari tadi aku cari gak ada. Lagian hampir tengah malem gini dia mau kemana?

Aku buka google.

(ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi. Maaf buka ip)

Masa iya Sam jam segini ke alun-alun. Gak jelas banget, lagian dia bilang sama Marjo?

Ih aku juga gak punya nomornya marjo. Kira kemana dia jam segini.

Aku mengambil jaket ku dan berjalan keluar kos. Aku memutar otak berfikir dia kemana. Walau gengsi ku ini bilang aku gak perlu cari dia, tapi hatiku gak tenang banget kalau gak tau dimana.

"oh iya, apa dia ke bar? atau mungkin? AH IYA, BAR MALAM ITU"

Aku pesan Go-Jek untuk mengantarku ke club langganan Sam. Yang waktu itu aku juga pernah kesana. Untung saja daya ingat ku ini kuat.

Angin malam ini kuat banget, enak kali ya minum bir.

"tunggu sini dulu ya pak, nanti saya balik lagi bentar doang"

"siap mbak"

Selesai aku bilang ke Go-Jek itu. Aku masuk ke bar nya. Gila serasa salah kostum ini. Aku berjalan ke daerah bartender. Dan aku ketemu Crish disana.

"misi, Sam tadi apa kesini?"

"ha? Lo siapa. Oh pacarnya Sam"

"iya, dia kesini gak?"

"gak denger, lo bilang apa?"

"SAM KESINI GAK" jujur suara ku kayaknya kalah sama alunan musik ini. Banyak orang yang tengah mabuk dan menari-nari di lantai bar ini.

"gak, kenapa? anaknya gak dirumah ya?"

Aku mengganggukkan kepala ku.

"dia gak bilang kemana? atau sama siapa"

Aku menunjukkan pesan teks dari Sam. Dan Crish langsung meraih handphone nya dari dalam saku. Dia memberi isyarat untuk aku menunggu sebentar.

Aku duduk di kursi dekat situ, kalau di pikir apa bagusnya tempat ini? Ramai, dan hanya buat pusing.

Beberapa saat setelah itu, crish kembali dan memberiku sebuah alamat.

"apa ini?"

"bar nya Maxwell. Mungkin dia masih disana"

Aku menggangguk dan pergi keluar dari sana. Aku menunjukkan alamat itu ke Go-Jek yang dari tadi masih menunggu ku.

"ini uang nya pak, makasih ya"

"siap"

Go-Jek itu melaju pergi dan meninggalkan ku di sebuah depan bangunan sepi. Kenapa Sam kemari?

Bar? dimana letak bar nya?

Aku masuk ke dalam gedung itu. Gedung ini berbeda dari punya Crish. Kalau punya Crish kan tingkat, barnya ada di lantai atas. Di atas tempat bowling. Kalau ini dari luar seperti cafe tutup.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC. See u.

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang