19

483 13 2
                                    

Motor itu terhenti disebuah bangunan yang cukup tinggi. Salah satu bagian dari apartemen itu adalah milik Hera.

"ngapain kesini?"

"mampir ke tempat Hera dulu. Barang ku disini" jawab Sam sambil melepas helm yang bertengger dikepalanya.

"aku nunggu disini"

"bener? gak ikut?"

"gak"

"oke" akhirnya Sam sendiri memasuki bangunan itu.

Sam berjalan menuju lift dan menekan satu angka disana. Tak butuh lama, lift terbuka dan Sam sudah berada di tingkat apartemen Hera berapa.

Didepan sebuah pintu. Sam menekan tombol bel. Tak selang lama, pintu itu pun terbuka dan memperlihatkan seorang wanita dengan pakaian nya yang sangat terbuka. Setelah tanktop yang sedikit ngecrop dengan bawahan celana hitam ketat yang mungkin berjalan 10 jari dari pusar nya.

"sekarang?"

Tak ada balasan dari Sam. Jujur saja dia sangat tercengang melihat pakaian itu, baru pertama ini dia melihat Hera berpakaian seperti ini. Setelah bertahun-tahun berteman. Gila dia cukup seksi untuk kalangan umur segitu.

"woy!"

"eh, iya. Gue mau ambil beberapa surat-surat, siapa tau butuh"

"oke"

Sam pun langsung masuk ke ruangan itu. Memperlihatkan beberapa lukisan bergambar Hera yang hanya berbalut kain putih. Dan beberapa lukisan bergambar hal yang kurang pantas.

Selama ini, baru pertama kali ini juga Sam masuk ke apartemen Hera. Terakhir, Hera masih tinggal dengan orang tuanya. Dan kali ini, gila.

"dimana tempatnya?" Tanya Hera sambil menyandarkan bahunya di dinding, melihat Sam yang sibuk dengan beberapa tumpukan barangnya sendiri.

"di totebag biru gitu, lo taro mana?"

"totebag? oh, bentar" Hera berjalan menuju sebuah sofa, dan mengambil totebag itu, lalu memberikannya kepada Sam. "ini?"

"iya, berangkat sekarang? atau Lo kasih alamatnya aja ke gue, biar gue yang kesana"

"sendiri?"

"gak lah, sama Naya gue"

"oh, ikut." dengan bergegas Hera mengambil handphone dan tas kecil "ayo"

"gila lo pake baju begini?"

"kenapa? salah?"

"ya salah lah goblok, pakai baju sana. Pakaian udah kaya mau telanjang begitu"

"bagus dong? biar Lo sange ke gue, hahaha" ucap Hera dengan lantang sambil menyenggolkan bahunya ke Sam.

"gila ni cewek, udah lo kasih aja alamat nya. Dia sini aja gak usah ikut"

"bacot, tunggu sebentar gue pakai kaos"

Sam menunggu di luar apartemen sambil menyandarkan punggungnya di dinding lorong apartemen itu.

Disisi lain, Naya memainkan handphonenya. Kepalanya sangat susah mengingat kejadian semalam. Padahal dia tidak minum terlalu banyak, dan dia melihat-lihat pesan yang dia kirimkan ke Sam. Entah dia juga baru ingat kalau dia mengirim pesan seperti itu ke Sam.

Kembali dengan Hera, dia hanya menambah kaos oversize yang terlihat panjang ke bawah hingga hampir menyentuh lututnya.

***

Ketiganya kini telah tiba di depan gedung dengan posisi bersebelahan dengan sebuah jalan raya dan terlihat beberapa pertokoan. Gadung ini minimalis namun cukup elegan, dan gedung ini juga terlihat menjulang tinggi.

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang