22

398 15 1
                                    

Hari per hari terlewati. Sudah hampir 3 bulan berlalu begitu saja. Hera tidak mengungkapkan bahwa dia tau, Chandra kekasih Nayara kesiapapun kecuali Sam. Namun dalam hampir 3 bulan terakhir sama sekali tidak ada pertanda jawaban dari Sam. Entahlah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi chating an Hera ke Sam)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi chating an Hera ke Sam)

Pagi ini Hera memutuskan untuk menyusul Sam ke tempatnya berobat. Tanpa ada persiapan. Ya modal nekat.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 wib. Dan 15 menit lagi jam penerbangan Hera tiba.

***

Udara yang lumayan mencekam membuat sel-sel kulit Hera merasakan dinginnya daerah ini.

Hera melangkah kakinya menuju bangunan bernuansa putih. Beberapa petugas mengenakan rompi putih bersih. Beberapa dari mereka membawa sebuah data pasien. Dan beberapa lagi sedang berlarian kesana kemarin menangani pasien.

Didepan perawat itu, Hera menanyakan sebuah nama yang selama 3 bulan terakhir benar-benar menghilang di negara ini. Seorang perawat mengarahkan kursor di layar itu dan menampilkan sebuah informasi bahwasanya nama yang sedang dicari tidak mendapatkan penanganan berupa pengobatan sakit lama, namun operasi seketika setelah mengalami kecelakaan.

Flashback

Pesawat itu mendarat dengan mulus di sebuah Bandara kota dingin. Sam melangkahkan kakinya keluar, ia menghirup udara dengan sangat dalam. Tak pikir panjang, dia berjalan keluar bandara.

Disebuah penyebrangan itu, Sam menarik kopernya dan melangkahkan kakinya melewati perlintasan.

Bertepatan saat sebuah truk makanan melaju cukup cepat dari arah kanan. Tanpa melihat rambu lalu lintas yang menunjukkan penjalan berhenti, Sam melanjutkan langkahnya dan kejadian tragis itu menimpanya.

Lautan merah itu meluas di aspal jalanan, kondisi lalu lintas sangat kacau. Puluhan orang berkerumun memperhatikan korban yang terkapar lemah dengan wajah penuh darah tertutup dengan rambutnya.

Mimpi yang sangat dalam bagi Sam saat itu, rasanya semua perih di kepalanya sudah menghilang. Kenangan itu selesai di kesempatan hidupnya.

Sam dilarikan di rumah sakit dalam kondisi nyaris tidak terselamatkan. Sebuah keajaiban terjadi. Seorang dokter berhasil mengatasi luka-lukanya. Namun takdir tak berkata seperti itu.

Mimpi panjang Sam begitu indah dengan akhir yang sangat mendambakan.

Mama? ayah? sejak kapan mereka tidur seranjang? dan aku? sejak kapan aku diberi perintah yang benar?

Rasanya, semua indah. Dia tidak perlu berbohong kepada ayahnya karena mamanya berselingkuh diluar sana. Dia tidak perlu repot-repot kesana kemari untuk mendatangi orang tuanya saat mereka akan mengucapkan selamat tidur.

Karir yang sempurna dengan kekasih yang sempurna. Musik itu indah, dan kekasihnya juga indah.

4 Hari semenjak kejadian lalu lintas itu. Monitor saat itu berhenti menunjukkan garis gelombang nya. Dan kisahnya selesai.

Flashback off

***

Dengan langkah yang sangat lemas. Hera menuju sebuah bangunan cukup besar, berisikan banyaknya vas dengan abu kesedihan.

Disalah satunya, sebuah laci dengan vas berwarna abu. Meninggal beberapa barang pemiliknya. Sebuah gantungan kunci, earphone dan handphone. Tanpa ada bunga, tanpa ada nama.

Akhir yang indah bagi Sam, tapi tidak bagi orang tersayang nya. Dia sangat tragis. Tidak dikenal, dan sangat menyakitkan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
see u

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang