16

498 13 3
                                    

Waktu itu lebih cepat dari sebuah jam pasir dengan celah yang besar. Ngerasa gak sih? kayaknya baru kemaren ternyata udah beberapa bulan lalu, atau beberapa tahun lalu. Sama halnya ini.

Masa Kuliah Sam berjalan sangat cepat. Tak terasa Wisuda sudah di depan mata. Hubungannya dengan Sam sempat retak saat KKN mereka. Entah, kesibukan mereka membuat komunikasi diantaranya semakin meregang. Dan kini ya lumayan kembali.

Mungkin rencana mereka akan bertolak belakang kali ini. Keduanya memilih jalan yang berbeda, Sam akan membuat usahanya dan Naya melanjutkan pendidikannya.

***

"nay, kamu masih lama?" tanya Sam saat dia memasuki kamar kos Naya. Ia melihat Naya yang masih mencatok rambutnya. Dan Sam yang sudah siap dengan setelan kebaya simple berlengan pendek yang ia pinjam dari hera, tak lupa sebuah jarik span yang sangat membuat Sam stres, dia memikirkan betapa susahnya saat dia akan mengendarai motor.

"aku belum make up..."

"acara 1 jam lagi nay, aku bantu catok sini"

"ihhh kamu mana bisa?"

"BISAAA" jawab Sam dengan semangat dan mengambil alih catokan dari tangan Naya "kamu make up aja"

"makasih"

Akhirnya tak butuh lebih dari 30 menit akhirnya Naya selesai.

"kamu make up selama itu cuma hasilin warna di mata sama lipstik?"

"buta kamu, ini tuh mak-"

"udah-udah, buruan pakai perlengkapan yang lain, aku mau keluarin motor"

"WHAT?! AKU MAKE UP SECANTIK INI DAN NYATOK DARI PAGI BUTA KE KAMPUS NAIK MOTOR? SAM..."

"ah, iya pesen taxi"

"love you"

***

Mereka telat saat di kampus, sekitar 25 menit. Ya bagaimana tidak? kondisi jalan yang padat, dan mereka mengendarai mobil. Belum lagi Naya yang dengan anggun nya berjalan santai.

Ya untung nya acara belum dimulai.

Tempat mereka wisuda sudah sangat ramai, banyak wali dari mahasiswa yang menerima kelulusannya hari ini. Terutama di lapangan depan kampus, banyak pasang keluarga yang dengan bangga mengabadikan momen dengan berfoto ria.

"ih ramai banget ya? orang tua kamu dateng?"

"gak, kamu?"

"gak tau, aku baru kasih kabar semalem"

"mau foto sama aku?"

"of course"

Mereka mengambil beberapa foto.

"ayo masuk ke gedung nay"

"iyaa"

Sam mendapatkan IPK yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu buruk juga. Dan Naya, tentu saja dia mendapatkan IPK yang tinggi bagi Sam. 3,8. Dan Naya masih merasa kurang.

Sekitar kurang lebih 5 jam berlalu dan acara ini sudah ada di penghujung. Setiap fakultas diberi kesempatan untuk berfoto bersama secara urut dan bisa meninggalkan ruangan.

Naya keluar ruangan lebih dahulu. Dan tak lama setelah nya, Sam menyusul. Disaat Sam mencari-cari Naya, dia melihat Naya sedang berbincang dengan orang tuanya. Lebih tepatnya sang Mama.

Sam mendengar banyak cerita tentang sang mama, dia tidak terlalu perhatian. Namun di belakang dia sangat perhatian. Mungkin itu sisi yang sampai saat ini tidak Naya tau.

Sam menghampiri mereka, Naya dan sang mama. Dan Sam memberikan salam kepada Mama Naya.

Mama Naya cukup ramah. Mereka berbincang satu sama lain, sampai akhir mama Naya ijin untuk pergi dulu dikarenakan harus segera pulang.

Dan Sam bersama dengan Naya memutuskan untuk langsung kembali ke kos.

***

Kehidupan pasca wisuda tidak begitu spesial. Hari-hari Sam hanya bekerja, dan menangani sebuah cabang cafe milik Hera temannya.

Sam juga ikut serta untuk pembangunan cabang ini, dia berinvestasi di bisnis milik Hera. Ya hasilnya cukup memuaskan, emang dari awal Cafe ini sudah memiliki nama jadi sangat cepat orang memenuhi cafe ini setiap harinya.

"her, kayanya gue mau beli apartemen aja. Dari pada duit buat ngekos mulu lebih banyak habisnya"

"mau cari daerah mana?"

"daerah sini aja biar deket kalau ngecek cafe" Mereka mengobrol dengan teman sebuah es kopi tak tertinggal pemandangan kota dengan lampu dan kendaraan di jalan raya dengan orang-orang yang memadati setiap sudut kota malam ini.

"mana ada Sam, tinggal sama gue aja"

"gak"

"kenapa? takut cinta sama gue, lo?"

"ngaco, gue mau tinggal sama Naya"

"belum selesai juga kisah lo sam. Gak habis-habis cinta lo ke dia, secinta itu?"

"kalo gue cowok udah gue ajak nikah dari jaman kuliah her" ucapan itu diikuti oleh sebuah senyuman kecut.

"gue bantu cari apart, tapi saran gue. Jangan terlalu jatuh ke Naya. Dia akan balik ke masanya suatu saat. Inget kata gue Sam" ucap Hera sambil menepuk pundak Sam dan pergi.

"gue rasa cinta gue bakal selamanya di dia" jawab Sam lirih sambil menatap kosong ke balik kaca bangunan itu.

Lamunan itu cukup lama, hingga sebuah notifikasi memecahkan lamunannya.

see u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
see u

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang