04

1.5K 138 2
                                    

Setelah pulangnya membeli mie ayam dan mampir ke minimarket sore tadi, kini sang adik Kim Yujin tengah merasakan pusing dan mual.

Dirinya bahkan tertatih-tatih saat pergi ke kamar mandi,

Yujin benar benar pusing

"uhh, pusing" ujarnya sembari memukul-mukul kepalanya.

Yujin tengah mencoba untuk tertidur, mungkin jika dirinya tidur dan nanti bangun rasa pusing ini akan hilang.

Jam menunjukkan pukul dua dini hari, Yujin terbangun karena merasa hawa pagi ini benar-benar dingin.

Kepalanya masih terasa pusing, ingin rasanya menukar kepalanya dengan kepala orang lain.

Meraih selimut, untuk menutupi semua tubuhnya.

"umm bunda" lirih Yujin pelan, sungguh kenapa kepalanya masih terasa pusing. Ia bingung harus bagaimana.

"Kak" sambung nya mencoba meminta tolong kepada sang bunda dan kakaknya.

Jelas bunda dan kakaknya yang masih tertidur tidak akan mendengar suara lirih Yujin.

Yujin mencoba menggambil ponsel, mencoba untuk menelpon sang kakak dikamar sebelah.

"akhh" bahkan matanya sakit saat melihat cahaya ponsel

Segera Yujin memilih nomor sang kakak,

Sekali tidak ada jawaban, Yujin tetap berusaha menelpon sang kakak sembari menahan rasa pusing yang semakin hebat.

"nggh, halo" jawab Gyuvin diseberang telpon dengan suara khas bangun tidur.

"Kak" suara pelan Yujin yang menahan sakit langsung membuat Gyuvin terlonjak dan langsung berlari menuju kamar sang adik.

Cklek

Pintu kamar Yujin terbuka dan menampakkan sosok tinggi tampan dengan muka bantal plus khawatir.

Gyuvin segera mendekat

Tangannya terulur untuk memegang pipi sang adik, ia sedikit kaget lalu tangannya memegang kening sang adik yang ternyata sangat panas.

"Astaga Yujin," ujar khawatir Gyuvin.

"Sakit," lirih Yujin dengan pelan

"Bentar Kakak ambil kompres ya," Ujar Gyuvin yang mulai terbangun.

Namun lengannya segera diraih oleh tangan kecil yang hangat, Gyuvin menoleh melihat Yujin yang menggeleng sembari terisak.

"Sebentar sayang, nanti kakak kesini lagi oke?" Ujar Gyuvin sembari mengelus surai Yujin pelan.

Lagi lagi Yujin menggeleng, sembari merentangkan kedua tangannya meminta untuk digendong.

Gyuvin mengerti apa yang adiknya inginkan lalu ia segera mengangkat dan menggendong Yujin seperti koala.

Gyuvin turun pergi ke dapur untuk mengambil baby fever untuk meredakan demam adiknya.

"Yujin mau minum?" Tanya Gyuvin sembari mengelus pelan punggung kecil itu.

Yujin mengangguk,

"Pusing" adu Yujin sembari memegang kepalanya, dengan wajah melas.

"Mau minum obat?"

Pertanyaan Gyuvin itu dijawab dengan gelengan oleh Yujin.

Yujin benci obat!

Yujin mempererat pelukannya pada sang kakak, dan menyembunyikan wajahnya di leher Gyuvin.

Nafas berat dan hangat itu terasa dileher Gyuvin, dengan segera Gyuvin menaiki tangga dan membawa Yujin kembali ke kamarnya.

Ia merebahkan Yujin, dan Gyuvin ikut merebahkan diri disamping sang adik.

BROTHER || KIM GYUVIN HAN YUJIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang