06

1.2K 129 1
                                    

Yujin melirik jam yang ada di ponselnya, ini sudah jam enam sore kenapa kakaknya belum pulang juga?

Tumben sekali, tidak seperti biasanya.

Padahal Yujin kira saat ia terbangun dari tidurnya sang kakak sudah berada dirumah, ikut berbaring disampingnya seperti biasanya. Namun mengapa sekarang tidak?

Yujin jadi penasaran yang dimaksud Gyuvin sebagai urusan diluar sekolah itu, kerja kelompok atau pacaran.

Atau ada hal lain?

Yujin kembali kesal saat kepikiran foto yang ada di post Twitter sekolah nya itu. Wajah gadis itu yang tengah tersenyum sembari melirik Gyuvin benar-benar terus terbayang di otaknya.

Yujin menuruni tangga, berniat mencari cemilan didapur.

"Kenapa sepi?" Tanyanya sendiri keheranan

Bukan hanya sepi dan sunyi, beberapa lampu dirumahnya belum menyala padahal matahari sudah tenggelam. Lagi-lagi tidak seperti biasanya,

"Bunda" ujar Yujin sedikit keras

Tidak ada jawaban,

"Bun"

Yujin pergi mengecek kamar bunda nya itu, ternyata kosong.

Apa yang dirinya lewatkan saat ia tertidur, kenapa rumahnya jadi sepi begini? Ataukah Gyuvin sebenarnya sudah pulang namun kembali pergi bersama bunda dan ayahnya.

Yujin kembali melangkah menuju dapur,

"Astaga, bukan cuman rumah yang kosong tapi kulkas juga ishh" Yujin kesal, dan menutup pintu kulkas dengan keras.

Yujin lapar

Ia kembali ke kamar untuk mengambil uang, Yujin berniat pergi ke minimarket depan komplek untuk membeli beberapa cemilan dan minuman.

Yujin bersenandung kecil sembari menggowes sepeda nya santai, sesekali menengok ke kiri dan kanan.

Yujin heran, kenapa komplek ini juga sepi? Tidak seperti biasanya.

"Orang-orang pada kemana si" gumam nya,

Tak lama kemudian Yujin sampai di tempat tujuannya, minimarket. Dengan segera Yujin memarkirkan sepedanya, lalu masuk ke minimarket itu.

Matanya kesana kemari mencari snack favoritnya, akhirnya Yujin menemukan yang ia cari dan segera mengambilnya.

Yujin melangkah ke kasir dengan dua snack dan satu botol minuman.

"Jadi empat puluh delapan ribu dek" kaya kasir sembari menyodorkan kresek.

Yujin menyodorkan uang lima puluh ribu, lalu melangkah keluar. Dan kembali pulang dengan kresek yang ada di stir sepedanya.

.

.

.

'bruk'

"Akkhh," teriak Yujin, lalu meniup-niup lutut dan sikut nya pelan.

"Huwaaaa bunda perih" Isak Yujin,

Yujin terserempet mobil, dan pastinya Yujin jatuh tersungkur dengan sepedanya. Sikut kanan nya berdarah begitu juga lutut nya, Yujin memakai celana diatas lutut.

Orang didalam mobil itu langsung keluar, apalagi saat bocah yang dirinya serempet berteriak.

Orang itu berjongkok didepan Yujin,

"Saya minta maaf dek, aduh gimana ini." Ujar orang itu panik saat melihat darah di lutut korbannya. Meskipun sedikit ia tetap panik. Bagaimanapun dirinya telah menabrak seseorang

BROTHER || KIM GYUVIN HAN YUJIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang