05

1.4K 126 3
                                    

Senin kembali datang, hari yang katanya jauh dari kata menyenangkan.

Semua orang malas terhadap hari senin, karena hari Senin membuat hari libur mereka terhenti.

.

Pagi yang cerah ini sebuah keluarga kecil tengah sarapan dengan menu nasi goreng buatan sang bunda.

Tiga laki-laki dan satu perempuan tengah melingkari meja makan. Tidak banyak percakapan yang ada, karena mereka tengah sibuk melahap nasi goreng lezat itu masing-masing.

Yujin menghabiskan makanan itu terlebih dahulu, ia bangga pada dirinya karena ini untuk pertama kalinya Yujin makan lebih cepat dibanding keluarga nya.

Meminum susu putih itu,

"akhh enak" tutur Yujin yang telah meminum semua susu didalam gelas itu,

Gyuvin menoleh melihat wajah manis favorit nya, dia mengusap ujung bibir adiknya yang terdapat sisa susu itu.

"Bun, ayah kita berangkat ya" ucap Gyuvin sembari menarik pergelangan tangan Yujin.

"Hati-hati" ujar serempak sepasang suami istri itu. Lalu tersenyum lembut melihat kepergian kedua anak tampannya itu.

Yujin melambaikan tangan, sebelum dirinya benar-benar hilang dari dalam rumah.

"Sini kakak pakein,"ujar Gyuvin mengambil helm yang ada ditangan Yujin.

Yujin hanya diam pasrah, ini sudah biasa.

"Peluk kakak, kakak mau ngebut" kata Gyuvin sedikit berteriak, takutnya suaranya tak terdengar.

Yujin yang mendengar itu segera memeluk sang kakak dari belakang.

Ternyata benar, kakak nya ini tengah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

Mungkin karena jam yang sebentar lagi pukul tujuh.

.

Sesampainya mereka berdua memasuki gerbang sekolah, sudah pasti para siswi maupun siswa menatap kedua lelaki tampan itu.

Wajah Gyuvin yang masih terlihat tampan meskipun hanya mata tajam dan alis tebalnya yang terlihat. Semua bagian wajahnya kecuali itu tertutup oleh helm full face yang Gyuvin kenakan, para siswi tersenyum kecil.

beda hal dengan para siswa yang selalu takjub dengan wajah Yujin yang tampan sekaligus cantik itu.

Yujin turun dari motor, dengan segera Gyuvin melepaskan helm yang ada di kepala sang adik.

"Adek bawa topi kan?" Tanya Gyuvin memastikan

Yujin mengangguk kecil sembari tersenyum, astaga kenapa manis sekali!

Gyuvin tidak tahan, sungguh!

Dengan cepat ia menangkup pipi adiknya gemas, wajah Yujin jadi terlihat berlipat-lipat lebih menggemaskan!

Oh astaga Gyuvin ingin pingsan.

Melepaskan tangan nya dari pipi Yujin lalu beralih merangkul bahu sang adik, dan berjalan menuju kelas.

Seperti biasa Gyuvin mengantar adiknya hingga depan pintu kelas,

"Kakak ke kelas ya," ujar Gyuvin sembari menepuk pucuk kepala adiknya.

Yujin mengangguk, dan masuk kedalam kelas untuk menyimpan tasnya.

Mengeluarkan topi, lalu pergi bersama Ollie menuju lapangan untuk upacara.

.

.

.

Seperti biasa, saat bel istirahat berbunyi Gyuvin segera menuju kelas adiknya terlebih dahulu, mengajak adik kecilnya itu ke kantin.

BROTHER || KIM GYUVIN HAN YUJIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang