07

1.2K 114 2
                                    

Jiwoong baru saja pamit beberapa menit yang lalu, sesudah kedatangan orang tua Yujin.

Jiwoong meminta maaf karena telah melukai anaknya itu, lalu ijin untuk pulang setelah orang tua Yujin memaafkan dirinya.

Sedangkan dikamar Yujin, Gyuvin tengah memohon maaf kepada sang adik, karena rasa cemburunya dia menambah rasa sakit yang diderita Yujin.

Gyuvin tengah duduk disamping Yujin yang tengah membelakanginya. Menatap punggung kecil itu dengan sendu,

Yujin masih kesal, atas perilaku sang kakak.

Memangnya tidak sakit apa ditarik-tarik paksa seperti tadi!

"Adek, kakak minta maaf" Ujar Gyuvin penuh penyesalan sembari memegang bahu Yujin. Namun Yujin menghindar, dan Gyuvin jadi ingin ikut menangis karena Yujin terus mendiami nya.

Gyuvin tidak kuat.

"Sayang, maaf" lirih Gyuvin, dirinya semakin mendekat lalu memeluk Yujin dari belakang. Tangan besar itu terlilit diperut ramping Yujin, dan kepala Gyuvin bersandar di bahu Yujin.

Yujin hanya diam, tidak memberontak sama sekali.

Gyuvin meneteskan air mata, ia tidak tahan jika ia didiami oleh adik kecilnya itu.

Gyuvin memang lemah, jika bersangkutan dengan Yujin.

Tetesan air mata Gyuvin terasa oleh Yujin, dimana air itu masuk menembus kaos yang dirinya pakai.

Yujin melepas tangan Gyuvin yang ada diperutnya, lalu berbalik menatap Gyuvin yang terlihat sendu.

Jujur Yujin masih kesal dengan kakak nya, tapi sekarang rasa kesal itu menjadi rasa bersalah.

Saat Yujin menghadapnya, Gyuvin segera menangkup wajah Yujin. Mata basah dan hidung memerah membuat Gyuvin jadi ingin menangis lebih keras.

Dirinya tidak kuat.

"Maafin kakak, kakak ngga tau adek lagi luka" tutur tulus nan jujur Gyuvin, sembari menetaskan air mata.

"Kakak cemburu" sambungnya, lalu menarik Yujin kedalam pelukan.

Hangat dan nyaman, itu yang Yujin rasakan.

Hening, hanya ada suara detik jarum jam yang terdengar. Sepasang saudara ini fokus dengan rasa nyaman yang mereka berdua rasakan dalam pelukan hangat ini.

Setelah lamanya berpelukan, Yujin merasa engap lalu mencoba melepaskan pelukan yang nyaman itu.

Mata mereka bertemu,

'cup cup cup'

"Kakak minta maaf," entah sudah berapa kali Gyuvin meminta permohonan maaf kepada adik nya itu.

Yujin mengangguk lucu, iya sudah memaafkan kakaknya.

"Adek juga minta maaf" ujar Yujin sembari menatap Gyuvin sayu.

"Untuk?"

"Tadi adek cuekin kakak, dan buat kakak nangis. Maaf" suara itu semakin mengecil, dan Yujin kembali menunduk.

Gyuvin lagi lagi menarik Yujin kedalam pelukannya.

"Iya, sekarang kita baikan ya" kata Gyuvin sembari mengelus surai Yujin penuh rasa sayang.

"Iya"

.

.

.

Setelah pertengkaran kecil kemarin, sekarang Yujin berada di kantin bersama Gyuvin dan dua curut nya.

Siapa lagi kalo bukan Junhyeon dan Gunwook?

BROTHER || KIM GYUVIN HAN YUJIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang