Bab 50

108 21 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

"Siapa disana?"

Teriakan Collen terdengar dari seberang, tapi tidak ada jawaban. Sebaliknya, suara seseorang memukul orang lain bisa terdengar.

'Mereka pasti berkelahi!'

Bugh! Bugh!

Suara sesuatu yang menggelinding bisa terdengar.

Dalam kegelapan, terdengar suara dua orang berguling-guling.

"Apa yang sedang terjadi?"

Lavigne bertanya dengan cemas.

'Untuk saat ini, kita harus lari. Kita tidak bisa menahan pergelangan kaki Collen.'

Satu hal yang aku yakin saat ini adalah kita hanya akan menjadi beban bagi Collen jika kita tinggal di sini.

Aku segera berbisik kepada Lavigne.

“Lihat lurus ke depan dan berjalanlah, Lavigne. Tidak apa-apa bahkan jika kamu tidak dapat melihat. Kamu bisa menabrak sesuatu.”

Aku berbicara pelan dan mulai berjalan lagi.

'Tidak apa-apa, Ayah kuat.'

Collen adalah orang terkuat di dunia ini.

Bugh!

Terdengar suara perkelahian panjang dan rintihan dua pria. Lalu tiba-tiba, keheningan yang menyesakkan mengikuti.

'Siapa yang jatuh?'

Itulah saatnya.

Seseorang tiba-tiba mendorongku ke dinding. Tubuhku terasa seperti selembar kertas di cengkeraman preman.

"Siapa kamu?"

Aku menahan napas.

Seorang pria besar. Orang di depanku adalah orang dewasa.

'Tangan pria dewasa. Menakutkan.'

Aku ingin berteriak, tapi suaraku tidak mau keluar.

“Leticia! Leticia!”

Lavigne, yang telah melepaskan tanganku, berteriak.

'Kau menyentuhku!'

Tangan besar pria itu perlahan menyentuh pipiku, lalu turun dari hidung ke daguku. Rasanya seperti ular merayap di wajahku.

"Ayah!"

Aku berjuang.

"Diam!"

Pria itu meraih daguku dan menatap mataku. Aku merasa seperti mangsa yang terperangkap di sarang binatang buas yang gelap.

"Dahiku terbakar."

Jari pria itu terbakar di dahiku.

"Mundur!"

Seluruh tubuhku merinding.

Tiba-tiba, sentuhannya menghilang.

Bugh!

Seseorang menabrak dinding. Aku menahan napas. Sosok yang ada di depanku telah terbanting ke dinding.

Lalu aku mendengar suara Collen.

“Jangan sentuh putriku. Kecuali jika kamu ingin persendianmu dipelintir.”

'Collen aman!'

Bugh!

Suara pertempuran kembali terdengar.

Aku mencari Lavigne, yang sedang merangkak di tanah, dan mencengkeram bahunya erat-erat.

Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang