Bab 192

25 5 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

"Darah vampir yang hidup adalah obat mujarab. Namun, darah itu terkontaminasi selama ratusan tahun dan menjadi racun yang mematikan."

Hal itu dengan jelas dikatakan di Menara Sihir.

"Kak, katanya. Suatu hari, ketika semua orang mati.....darahku akan menjadi penawarnya. Dia menyuruhku untuk memilih. Apakah aku akan menggunakan penawarnya untuk memilih siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati, dan akankah aku bertindak sebagai aku? Tolong dan balas dendam.....atau semua orang akan mati? Apakah kamu akan membalas dendam dengan melihat ini terjadi?"

"Apakah kamu akan melakukan itu?"

Ku menatapku dengan tangan bertumpu di tempat tidur.

"Itu menggoda. Kiki sudah mati dan darahku akan menjadi kekuatan. Orang-orang akan memperlakukanku seperti raja."

"Itu benar. Siapapun akan melakukannya jika kamu memberinya penawarnya."

Aku mengangguk patuh.

"Jika aku menyuruh kakak untuk tetap di sampingku, itu mungkin terjadi, kan?"

Ku bertanya dengan berbisik.

"Jika aku vampir, apa yang akan kamu berikan padaku?"

"Apa pun yang kamu minta. Tapi apakah kamu akan memintanya?"

Aku diam-diam menatap Ku, menanyakan apakah dia akan mengancamku. Aku merasa Ku memasang ekspresi sedih.

"Kamu benar. Aku tidak akan melakukan itu. Kamu... memperlakukanku dengan hangat. Kamu membawaku ke mansion ini, merawatku, dan menjagaku. Jadi aku tidak pernah sakit lagi di sini."

Ku meletakkan tangannya di jantungnya.

Tiba-tiba aku menjadi penasaran. Aku ingin tahu apakah jantung itu berdetak seperti jantung manusia.

"Kak, aku sudah bisa membaca."

Ku berbisik.

"Saat aku menjadi seperti ini, surat-surat tiba-tiba menarik perhatianku. Tapi aku senang kakak memperhatikanku."

"......Aku tidak mengetahuinya."

"Jika Kiki masih hidup, kamu pasti akan membantunya juga, kan?"

Aku mengangguk tanpa ragu-ragu.

"Ya. Kamu bisa bersumpah."

Ku tersenyum perlahan.

"Terima kasih telah menyelamatkanku, kak."

"......."

"Aku akan memberikannya kepadamu. Kunci yang akan menyelamatkan semua orang ini. Aku bisa melakukan apa saja untukmu. Aku pikir kamu ingin menyelamatkan orang-orang."

Aku tidak bisa bernapas ketika mendengarnya.

"Tetapi untuk memberikan banyak darah, aku juga perlu menambah kekuatanku. Jika aku meminum darah manusia dengan kekuatan sihir yang kuat, aku akan mendapatkan kekuatan. Sekarang aku bisa melihat siapa yang memiliki banyak kekuatan sihir dan siapa tidak."

Aku mengangguk.

Saat aku mengulurkan tanganku, Ku menelan ludah.

"Jangan khawatir. Kamu tidak akan berakhir seperti aku."

Ku menempelkan bibirnya.

Perlahan aku menutup mataku. Sensasi gila dan gembira mengalir melalui pergelangan tanganku dan ke seluruh tubuhku.

Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang