Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]

Bab 132

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Collen dan aku memantau Charon selama tiga tahun. Hanya ada satu alasan.

'Siapa pun yang berbicara tentang Dokter akan mati.'

Artinya sang Dokter kerap bertemu langsung dengan 'penjahat'. Seorang dokter dengan kecenderungan seperti itu kemungkinan besar akan muncul untuk membunuh Charon sendiri.

Pada akhirnya, prediksiku benar. Charon adalah seseorang yang berhubungan dengan Dokter.

"Roh iblis Ayah memiliki kekuatan khusus."

Aku bercerita pada Walter.

Itu adalah kesetiaan kepada seorang teman lama. Karena tidak adil masuk penjara tanpa mengetahui alasan hal itu terjadi padamu.

"Masalahnya adalah, Baal adalah dewa iblis. Dan kami tidak tahu siapa Dokter itu. Jadi hari itu, Collen melihat kereta yang kamu dan Dokter naiki dan memerintahkan Baal. Tetaplah pada Dokter di kereta itu."

'Ada dua orang di dalam kereta. Baal mendeteksi pergerakan dua orang. Tapi aku tidak tahu yang mana di antara mereka yang merupakan dokter.'

Sayangnya, iblis tidak dapat membedakan individu manusia secara detail.

"Itulah mengapa Baal menjadi dekat denganmu, Walter, bukan pada Dokter."

Dan mungkin itu hanya keberuntungan. Kudengar menempelkan iblis pada penyihir itu sulit.

"Kamu... menembakkan peluru sihir ke dalam kereta dengan alat sihir."

Aku mengangkat bahu.

"Kamu melewatkannya, kan?"

"......."

"Aku sengaja melewatkannya. Aku ingin menarik perhatian saat Baal terikat."

Akan lebih baik jika dokternya benar.

"Dan aku tidak bisa mempercayai mataku ketika kamu muncul di pesta debutanku. Walter, kamulah yang bersama Baal?"

Baal bukanlah pelacak. Biarpun ada bagian dari Baal yang terpasang, Collen hanya bisa mengetahui jika orang itu berada dalam radius tertentu. Inilah yang dikatakan Collen.

Orang yang dilekati Baal muncul dan menghilang dalam radius Collen. Kami menunggu dengan hati-hati.

'Itu adalah petunjuk yang hampir tidak kutemukan.'

Betapa senangnya aku ketika Colle  akhirnya berbisik padaku di hari debutanku.

"Pria dengan Baal ada di ruang pesta ini."

'Apakah kamu marah hari itu?'

Ketika putrinya debut, ayahnya menahannya bahkan tanpa memperkenalkannya kepada orang lain.

Saat itu, Collen dan aku sedang mendiskusikan apa yang harus dilakukan jika seseorang dengan Baal mendekatiku.

"Aku diawasi sepanjang waktu."

Walter berkata seolah dia merasa tidak berdaya.

"Jadi, kamu tidak pernah mengira aku adalah Dokter?"

"Berapa umur kita saat kita besar bersama di gang belakang? Tidak masuk akal kalau kamu bilang kamu sudah menjadi Dokter sejak saat itu."

Lalu ada satu kesimpulan.

"Walter, kamu adalah kaki tangan dan orang kepercayaan Dokter."

Wajah Walter yang seperti topeng bergetar.

"Aku yakin.....kamu luar biasa. Aku sedang bermain di telapak tanganmu."

"Iya, kalau begitu, tolong bawa aku ke tempat Dokter berada. Aku sangat penasaran dengan wajahnya."