Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]

Bab 53

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Bahkan setelah Claire pergi, suasana di ruangan itu tegang. Tidak ada yang tahu harus berkata apa.

Tapi ada yang aneh.

'Hmm?'

Semua orang menatapku. Aduh, kenapa kamu seperti ini? Menakutkan.

'Mungkinkah karena putri angkat sepertiku menyebabkan masalah?'

"Ayah, Jade."

Karena malu, aku bersembunyi di antara ayahku dan Jade. Bahkan raja tidak bisa mengalihkan pandangan dariku.

"Yah, putrimu benar-benar jenius."

Raja berbicara dan aku menelan ludah.

“Argh, Duke. Putri sang duke menyelamatkan nyawa Lavigne.”
Ratu berkata.

Seolah-olah kata-kata itu menyalakan sekering, orang-orang mulai bersorak.

"Dia menyelesaikan semua ini sendiri."

“Duke benar. Dia bahkan menemukan jalan rahasia dan menyelamatkan kita saat kebakaran terjadi!”

"Dia putri yang jenius."

Aku tidak tahu harus berbuat apa. Sorakan itu luar biasa.

Whoosh.

Collen mengangkatku dan memelukku. Dia merangkulku seolah ingin menenangkanku.

Collen menatap setiap orang di ruangan itu dan tersenyum.

"Ya, ini putriku."

Ekspresi orang menjadi aneh. Jika aku harus menafsirkan ungkapan itu…ya. Itu dia. Itu adalah ekspresi lega.

'Ah, jadi itu sebabnya Duke mengadopsinya.'

Jika aku memikirkannya seperti itu, apakah itu karena suasana hatiku?

"Tapi putriku melakukan banyak hal hari ini."

“…”

“Apakah hanya ini yang bisa dilakukan semua orang? Putriku sangat berbakat. Mengapa demikian?”

Oh, Ayah. Kamu tidak harus pergi sejauh itu…pikirku dalam hati. Raja mendekatiku, berdeham.

"Uhuk uhuk. Nona, aku benar-benar berterima kasih. Terima kasih."

Sebelum aku menyadarinya, gelarku telah menjadi 'Nona'.

"Aku juga. Memikirkan bagaimana aku hampir kehilangan Lavigne."

Ratu terisak dan menambahkan. Kemudian dia mendekat dan menarik tanganku.

“Aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu. Bukan hanya kata-kata, aku benar-benar…aku pasti akan membalasmu.”

“Ya, tolong jangan hanya berterima kasih padanya karena kesopanan. Tolong beri dia hadiah.”

Collen menimpali dengan senyum ceria.

"Um, tolong jangan katakan itu, Ayah."

Aku meraih kerah Collen.

"Terima kasih atas ucapan selamat Anda, Yang Mulia Raja, Yang Mulia Ratu."

Aku menundukkan kepalaku.

"Terima kasih telah menyelamatkanku."

"Terima kasih."

Kemudian semua orang di ruangan itu bergegas mengucapkan terima kasih. Beberapa membungkuk, sementara yang lain meletakkan tangan mereka di dada.

"Beri hormat kepada keluarga Duke dan Nona."