Bab 62

101 20 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Hari ini adalah hari kedua festival.

Aku senang ketika Jade memberi tahuku bahwa dia akan mengajakku melihat festival.

Aku bersiap-siap untuk pergi lebih awal.

Aku mengenakan rok dengan lapisan renda dan jubah dengan bola bulu yang melekat padanya. Aku juga memakai sarung tangan yang serasi. Para pelayan mendandaniku dengan pakaian yang telah kusimpan di lemariku.

"Kita harus cepat pergi sebelum Collen berubah pikiran!"

Kami harus segera keluar sebelum Collen melarang kami keluar karena berbahaya di kota yang padat.

Saat itulah Jade mengetuk pintu.

"Apakah kamu siap?"

"Ya!"

Aku membuka pintu lebar-lebar dan keluar.

Jade melihat wajahku yang bersemangat dan tertawa.

"Aku ingin menggodamu dan mengatakan bahwa tamasya kita dibatalkan."

Wajahku menjadi berpikir.

"Jangan membuat lelucon seperti itu."

Jade tertawa pelan.

"Ayo pergi."

Dia meraih pinggangku dan dengan cepat memasukkanku ke kereta. Tubuhku dengan mudah terangkat.

"Apakah kita benar-benar pergi sekarang?"

"Yah, tidakkah kamu ingin membuang satu menit pun?"

Itu benar. Aku sangat bersemangat sehingga bahuku naik turun.

Segera kereta mulai berjalan.

'Hah?'

Aku melihat sesuatu yang aneh bergetar di luar kereta.

'Apa itu?'

Aku mengusap mataku.

Ada sesuatu…seperti binatang yang gemetaran.

'Sepertinya asap hitam.'

Tapi itu menghilang segera setelah itu.

"Leticia?"

“Ah, tidak apa-apa. Ayo cepat!”

Aku menggelengkan kepalaku dengan tergesa-gesa.

…Aneh, apa aku baru saja bermimpi di siang hari?

* * *

Dulu aku tidak tahu, tapi aku punya banyak mimpi.

Kamu harus bermimpi, bukan? Hal-hal yang sebelumnya tidak berani aku harapkan sekarang menjadi mungkin.

Misalnya, menonton festival sepuasnya!

Sampai sekarang, bahkan jika ada anak-anak atau bar di dekatnya, semua orang akan mengusir anak-anak pengemis yang muncul di hari festival, membuat keributan.

'Karena tidak ada yang mau bermain dengan pengemis pada hari festival.'

Jadi bagiku, festival Tahun Baru selalu menjadi acara yang riuh. Aku bahkan tidak bisa bernapas di gang-gang sempit, dan aku harus mengintip secara diam-diam.

Itu sebabnya aku sangat senang. Aku bisa menonton festival sepuasnya.

Aku bahkan memegang tangan Jade dan berjalan menyusuri jalan.

Aku membeli kue manis yang baru dipanggang dan pada akhirnya, Jade membawaku ke balkon sebuah hotel di pusat kota.

“Wah, Jade. Aku bisa melihat seluruh festival!”

Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang