Bab 171

28 5 0
                                    

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

"Apakah kamu akan berkencan secara diam-diam?"

Ini bukan kejahatan sampai kamu tertangkap.

Ini adalah kredo Collen. Kencan dapat dilakukan selama tidak ada catatan yang tersisa.

"Aku ingin menjaga reputasi Cedric tetap murni."

"Terima kasih telah mempertimbangkan reputasiku, tapi apakah menurutmu aku akan menghargainya?"

Tapi sudut mulut Cedric sudah terangkat.

"Jadi kamu tidak menyukainya?"

Tangan Cedric bergerak-gerak. Itu seperti seorang anak kecil yang menghadapi makanan manis.

Seorang anak bertanya-tanya apakah akan makan atau tidak. Seorang anak yang takut jika ia melakukan hal tersebut, orang tuanya akan memarahinya. Seorang anak yang mengingat manisnya rasa coklat.

Aku hanya tertawa.

"Cedric, tahukah kamu kalau kamu punya selera yang unik? Bagaimana bisa seorang pangeran jatuh cinta pada seorang pengemis?"

"Leticia juga punya selera yang unik. Karena kamu tidak menyukaiku."

Itu ucapan yang sangat menjengkelkan, tapi mau bagaimana lagi karena Cedric, pria langka dan tampan, yang mengatakan hal seperti itu.

"Keyakinan apa?"

"Kamu biasanya menyukaiku."

Aku tertawa. Aku meraih kerah Cedric dan menariknya.

"Ini adalah kepercayaan diri yang memiliki dasar. Aku juga menyukainya."

Mata Cedric bergetar hebat.

"Cedric."

"......Ya."

"Aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku kemarin. Aku ingin berkencan dengan Cedric."

"Aku ingin berkencan secara terbuka."

"Jika kita berpacaran secara terbuka dan ayahku mengetahuinya, kita mungkin harus segera putus?"

Alis Cedric berkedut.

"Dalam jangka panjang, mungkin lebih penting untuk tampil baik di hadapan ayahku."

"Leticia, kamu benar-benar..."

Aku tertawa terbahak-bahak.

"Pikirkanlah. Bukankah skandal dengan keluarga kerajaan berdampak buruk bagimu?"

"......Kita akan merahasiakannya untuk saat ini. Untuk saat ini."

"Bagus."

Aku terus tertawa terbahak-bahak.

"Aku menyukaimu. Sejak pertama kali kita bertemu hingga sekarang."

Bibir Cedric mendekat begitu dekat hingga hampir bersentuhan dan berbisik. Dan saat berikutnya, tubuhku sudah berada di meja kantor.

Tak lama kemudian bibir atas Cedric dan bibir bawahku bersentuhan. Bibir lembut dan hangat. Dan baunya enak.

"Julurkan lidahmu."

Cedric berbisik.

Lidah kami bertemu di udara.

Perutku secara alami terasa kuat, dan napasku yang panas bercampur dengan napasnya.

Tangan Cedric menggenggam tanganku erat-erat dan menekannya ke meja.

Itu adalah ciuman pertamaku. Dan itu adalah ciuman yang lebih panas dari yang kubayangkan. Saat Cedric membuka bibirnya, bibirku menjadi merah.

Jantungku berdebar kencang hingga rasanya seluruh dunia bergetar.

Jangan lupa like dan komen ya biar makin semangat ngeTl nya 🤗🤗🤗

Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang