Bocil Detektif Dan Papa Gantengnya [1] [TAMAT]

Bab 174

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Untuk sementara, keputusan untuk membunuh anak itu tetap ada.

Tidak sulit mendapatkan informasi bahwa gadis itu telah menjadi putri bangsawan. Karena semua bangsawan membicarakan keeksentrikan sang duke.

Dia terus mengumpulkan informasi tentang Le. Kemudian dia mengetahui bahwa dia telah memasuki sekolah bangsawan.

Sejujurnya, sampai saat itu, dia masih mempunyai tekad untuk membunuhnya. Karena itu sangat menyakitkan.

Kesepian menjadi lebih buruk, seperti penyakit.

Jantungnya tegang dan perutnya kosong.

Dia telah menjalani seluruh hidupnya di antara depresi dan penyakit cinta.

Saat ini, Cedric sudah terbiasa menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya di balik wajah cantiknya.

Dia mengambil kelas pertamanya di sebelah anak itu.

"Jadi, para bangsawan menaikkan harga lukisan untuk warisan. Lalu bagaimana dengan kasus ini?"

Ketika dia bertemu dengannya lagi, dia tampak seperti orang yang berbeda. Pertama-tama, tangan, kaki, dan wajahnya bersih. Rambutnya juga tergerai.

Dia tahu itu indah sejak dia bermain di bawah jembatan, tapi sekarang dia seperti terlahir sebagai orang yang berbeda.

'Aku benar-benar tidak tahu. Apakah namanya sekarang Leticia, bukan Le? Duke memilih nama yang bagus.'

Cedric mengamati anak itu secara terbuka.

Seluruh tubuhnya penuh vitalitas, seolah-olah dia sedang menikmati kelas pertamanya.

'Mari kita urus nanti.'

Pertama-tama, dia bisa hidup dengan baik selama dia berada di samping anak ini. Karena saat ini pori-porinya sedang terbuka.

Pikiran dan tubuh Cedric menjadi stabil ketika dia berada di sebelah pemberi cap. Tapi bukan berarti dia mencintai anak itu. Itu hampir seperti cinta dan benci yang tidak punya tempat untuk dijangkau.

"Aku ingin berhenti sekarang."

Meski dia memikirkan itu, dia menunggu waktu berikutnya, waktu berikutnya, dan momen berikutnya untuk bertemu dengannya.

"Siapa anda?"

Bahkan saat dia menungganginya di bawah pohon kamelia. Saat kelopak bunga kamelia merah muda berjatuhan di rambut pirang stroberinya.

Dia hanya merindukannya, dia tidak pernah mencintainya.

Namun penolakan itu tidak berlangsung lama. Kapan dia jatuh cinta? Benar sekali, saat dia menyelesaikan kasus penculikan Lavigne.

Saat itu, dia melihat sekilas dia menyelesaikan kasus dengan Ileph.

'Oh, itu berbahaya.'

Cedric menjilat bibirnya.

'Kamu bersinar dan lebih cantik dari yang kukira.'

Dia menggigit bibirnya.

Mengapa jejaknya begitu cemerlang dan sempurna?

Mengapa hal itu membuatnya semakin sering mengikutinya dengan matanya?

Mengapa hal itu membuatnya merasa seperti dia adalah seseorang yang layak mengabdikan segalanya jika dia memberi mereka sedikit perhatian?

'Kenapa aku....'

Tidak bisakah dia mengingat satu hal pun?

Semuanya sangat tidak adil hingga membuat tubuhnya gemetar, namun dia sangat bahagia hingga membuat tubuhnya gemetar.