01 » Mula

161 6 0
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading

°°°°°°

"KEIRA!, sekolah!"

Teriakan diana dari dapur menggema di setiap ruangan rumah sederhana yang didominasi dengan warna putih.

Menyadari sama sekali tidak ada sahutan dari dalam kamar sang putri, diana memutuskan berjalan menuju kamar sang putri.

"Astagah! nih anak, kebo nya minta ampun!"

Karena putrinya itu tidak mempan dengan teriakan Diana, cara kedua Diana adalah membuka jendela kamar putrinya agar sinar matahari masuk ke dalam kamar sang putri.

Keii, bangun!" ucap diana sedikit berteriak sambil menarik selimut Keira agar putrinya itu segera bangun.

Karena merasa terusik, dengan berat hati keira bangun dari tidurnya, dan berusaha membuka matanya.

"Cepet, sana kamu mandi gih, nanti telat."

"Bunda mau ke dapur siapin sarapan dulu."

"hm," gumam Keira yang nyawanya belum terkumpul.

Gadis itu masih sangat mengantuk, ingin sekali rasanya melanjutkan tidur, tetapi ia harus pergi ke sekolah.

"kenapa harus sekolah sih," batin keira yang malas untuk pergi ke sekolah.

"KEI!, CEPETAN MANDI!"

Keira sontak terkejut dengan teriakan diana, seketika nyawa langsung terkumpul.

"IYA BUN, OTW."

Gadis itu langsung bergegas menuju kamar mandi dan bersiap siap karena tak mau mendengar teriakan seperti tadi dari sang Ibunda.

"Ayo makan dulu," ajak Diana sambil meletakkan ayam goreng kesukaan putrinya di meja makan.

"Kaira sama nenek, mana bun?"

Kaira merupakan adik keira. Keira tinggal bersama dengan Diana, Kaira dan neneknya, Ayah keira sudah lama meninggal sejak Keira masih kecil. Ia bahkan belum pernah melihat asli wajah ayahnya, ia hanya bisa melihat melalui foto.

"Di kamar, kalau nenek lagi pergi ke pasar."

"Ira, Gak sekolah bun?"

"Masuk siang."

"Oohh"
Keira ber'oh' ria dan mengangguk anggukkan kepalanya sambil mengunyah makanan dari dalam mulutnya.

"Bun?"

"hm?"

"Keira, mao izin kerjwa di restworan, bowleh?," tanyanya dengan mulut yang masih mengunyah ayam goreng.

"Kamu ngomong apa sih kei, bunda gak paham," ujar diana. Keira pun menelan ayam gorengnya yang ada di dalam mulut sampai benar benar kosong.

"Keira, mau minta izin kerja di restoran bun, boleh gak?"

"Kamu mau kerja, gak usah kei, biar bunda aja, kamu fokus belajar aja, katanya mau jadi pianis," jawab Diana sedikit menolak putrinya bekerja karena tidak mau membebani putrinya.

Diana memiliki toko roti sebagai sumber penghasilan di keluarganya, Keira merasa kasihan dengan Diana karena harus menanggung semua kebutuhan keluarganya, belum lagi les musik yang Keira ikuti, dulu Keira sempat berhenti les musik ketika kelas 7 SMP, karena Diana tidak mampu membayarnya dan baru memulai les lagi di kelas 11, maka itu Keira ingin membantu Diana untuk membayar les musiknya dengan bekerja di restoran milik temannya.

"Yahh bun, lumayan uangnya kan bisa buat bayar les keira sama keperluan kaira."

"Yaudah kalau kamu mau, bunda gak maksa, tapi jaga kesehatan kamu jangan kecapean."

"SIAP BUN!" jawab keira semangat 45 setelah mendapat izin dari sang ibunda.

"Iya, yaudah sana berangkat gih, udah jam 06.45 lho"

"OMEGOT, udah siang ternyata," ucap keira terkejut seketika matanya terbuka lebar mendengar perkataan Diana.

"Makanya kalau tidur itu jangan kebo!"

"Yaudah bun, keira mau berangkat dulu, nanti telat."

"Bentar ini bekal kamu."

"Makasih bun," dengan tergesa gesa keira segera menerima kotak bekal yang Diana berikan dan segera bergegas pergi ke sekolah, tak lupa ia mencium tangan Diana sebelum pergi.

"BUN, KEI BERANGKAT DULU, SALAM BUAT IRA SAMA NENEK," teriak Keira dari halaman depan rumahnya sambil memakai sepatu.

"Iya, hati hati kei!"

°°°°°

To be continue »»

Jangan Lupa tekan bintang ^^

Let your DREAMS, be your WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang