18 » Baik?

43 7 0
                                    

Bagaimana penasaran di part 18 ini?

Eitss sebelum membaca biasakan vote dulu kawann🙏

1 bintang dari kalian sangat berarti bagi penulis

Terimakasih bagi kalian yang sudah memberi votee, luuvvv💐💐

Terimakasih bagi kalian yang sudah memberi votee, luuvvv💐💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
.
.
.
.
.
.

"Bu, saya mohon bukain gerbangnya." ucap Keira baru sampai dan dahinya sudah berkeringat karena ditengah jalan ia harus menuntun sepedanya dan berjalan kaki.

"Jam berapa ini Keira? Kamu tau tata tertib sekolah kan?" Ucap Bu Sofhia penuh ketegasan.

"Maaf bu, tadi rantai sepeda saya putus bu, jadi saya harus jalan kaki," ucap Keira jujur.

"Apapun alasannya, kamu sudah melanggar tata tertib sekolah, kamu harus terima konsekuensinya."

"Sekarang kamu berdiri dan homat di tiang bendera sampai istirahat."

"Ha? Istirahat bu?!" Seru Keira terkejut, dia tak bisa membayangkan apakah ia kuat menahan teriknya matahari? 1 jam berdiri saja, ia lemas, apalagi ini 3 jam, Padahal Keira hanya terlambat lebih 2 menit.

"Iya, mau saya tambah lagi?"

"Nggak bu."

"Yaudah ayo sekarang."

Keira hanya pasrah dengan nasibnya nanti, ia akhirnya melakukannya, segera Keira menaruh tasnya dan berdiri menghadap tiang bendera.

Hari ini benar benar apes bagi Keira. Sudah terlambat guru piketnya Bu Sofhia lagi, coba saja guru piket hari ini Bu Diah, guru yang lemah lembut dan kalem, Ia tidak pernah memberi hukuman, hanya saja harus mendengarkan ceramah nasihatnya yang lebih dari 5 menit, tapi setidaknya todak seperti guru killer itu yang terlambat 2 menit saja mendapat hukuman.

3 menit berlalu, Heli dan teman temannya datang, mereka hari ini terlambat juga, "Mampus kan, kita telat, lo sih vin."

"Coba kalau tadi kagak balik ke rumah lo, kita gak bakal telat!" omel Abi penuh kekesalan.

"Namanya juga panggilan alam, kalau tadi kagak bali, ntar gonjrot di jalan."

"Terus sekarang kita gimana, kita udah telat lebih dari 5 menit, itu cikgu besar pasti di depan gerbang." ucap Deo. Cikgu besar---Bu Sofhia.

"Yaudah, terima aja hukumannya, ya gak hel." ucap Raja. heli mengangguk setuju, mereka berdua berjalan lebih dulu dari yang lain.

Let your DREAMS, be your WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang