Saraphine tidak perlu repot-repot menanggalkan pakaiannya, hanya pingsan dengan jatuh yang tidak wajar ke tempat tidur. Wanita itu menguap, menunjukkan kelelahannya setelah perdebatan sengit antara Duke dan cucunya. Duke Harington menawarkan permintaan maafnya karena memberikan penyambutan yang begitu buruk, namun Saraphine melupakan sopan santun dan segera pergi ke kamarnya sebelum mendapatkan persetujuan. Untung saja pria tua itu memastikan bahwa tamunya dengan patuh dipimpin oleh seorang gadis pelayan ke kamar dan melihat Duke menghilang dibaik aula lantai dasar.
Duke melanjutkan ke sarangnya memperbaiki masalah yang ditimbulkan tentang seorang pria muda dengan keras kepala menolak untuk meminta maaf. Saraphine tidak habis pikir mengapa pria itu bisa ada disini, apa tujuannya? Urusan di kandang sudah cukup membebani emosinya. Saraphine tidak mungkin menghabiskan musim panas panjang bersama pria sombong seperti Marquess of Rosbridge.
"Permisi, Miss Hollows, saya membawakan surat yang ditujukan untuk anda." Ia segera beranjak begitu mendengar ketukan ringan dan mendapati kepala pelayan masuk kedalam, menunduk memberi salam.
"Untukku?" Satu alisnya terangkat seketika beringsut duduk ditepi ranjang.
"Dari Lady Serenadè Hollows, Miss." Kepala pelayan itu lalu mengulurkan tangan memberikan secarik kertas usang berstampel lilin merah.
Saraphine menerimanya dengan garis muncul di antara alis, hidungnya berkerut mengamati dua surat berbeda. Satu milik ibunya dan surat lain entah milik siapa, tidak ada nama pengirim walaupun ia membolak-balik mencari disetiap sudut. Lantas, Saraphine mendongak menatap pelayan tersebut sembari mengangkat surat tanpa nama itu.
"Surat itu dikirim tanpa nama, Miss. Saya tidak tahu karena mereka datang bersama kiriman Lady Serenadè Hollows itu." Terang kepala Pelayan itu.
"Oh, begitu.. terima kasih."
Kepala pelayan mengangguk. "Kalau begitu Saya permisi, Miss. Jika anda membutuhkan sesuatu, anda dapat memanggil saya," dia membungkuk kaku sembari berbalik menuju pintu.
Saraphine beranjak, ikut membungkuk ketika kepala pelayan menutup pintu. Kemudian Saraphine menurunkan kepalanya kebawah dimana surat-surat itu yang digenggamnya. Melangkahkan kakinya mendekati meja, menarik kursi dan mendudukkan diri disana.
Pertama, Saraphine membuka surat dari ibunya. Ia membaca bait tulisan mengatakan bahwa Saraphine harus bersikap baik dan jangan sampai membuat masalah. Tidak ada satupun kata menunjukkan pertanyaan bagaimana keadaannya atau apa yang dia rasakan disana. Apa ibunya ini sangat senang jika ia tidak berada dirumah? Saraphine tidak selalu mengacaukan seisi rumah bahkan selalu mendapatkan bagian membereskan mereka semua.
"Ibu, dasar kau.." Gumam Saraphine mendengus menyampirkan begitu saja surat itu di meja.
Lalu beralih ke surat lain tanpa nama pengirim. Itu dicap oleh lilin namun tidak memiliki lambang keluarga manapun seperti kebanyakan ton untuk mengenali keluarga mereka.
Hai, Sara. Aku dengar kau menghabiskan musim panas di Harington Estate, aku tidak sempat mengantar kepergianmu jadi besok mungkin aku dapat berkunjung ketempatmu? Jangan khawatir! Aku akan menemanimu seharian itu.
Caroline De Westmare.
Saraphine mengerjap-ngerjap membaca surat itu. Caroline De Westmare, adalah satu-satunya putri Baron dan Baronettes Fritz dan Beatrice De Westmare. Mereka pasangan kaya yang memiliki nama diantara ton elite London, walaupun gelar mereka berada jauh dari tiga susunan teratas. Mereka mengelilingi dunia dan menemukan tanaman obat yang dijual dalam jumlah emas solid. Saraphine berteman akrab dengan Caroline ketika menghadiri pesta-pesta kecil di desa. Saat teman-teman Saraphine memilih mengajaknya untuk berburu pria, Caroline melakukan sebaliknya. Menyelinap diam-diam ke kandang kuda dan mengajak Saraphine pergi ke hutan, itu saat dimana ia benar-benar merasa seseorang mengerti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upheaval Of Peasants
RomanceTahun ini akan menjadi season yang paling menjanjikan, tapi tidak demikian halnya menurut pewaris Releighton yang merupakan bujangan paling sulit ditaklukkan di seantero London, yang selama ini tak menunjukkan minat sedikit pun untuk menikah. Tapi...